Kupang (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi mengingatkan warga agar mewaspadai cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur akibat pola sirkulasi siklonik.
"Pola sirkulasi siklonik (pusaran angin) terbentuk di Laut Timor-Arafura dan diindikasikan sebagai suspect area bibit siklon tropis," katanya ketika dihubungi di Kupang, Kamis (23/12).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT selama 22-26 Desember 2021.
Baca juga: BMKG : warga tak perlu panik dengan prakiraan siklon tropis di NTT
Baca juga: BMKG : potensi angin kencang melanda Flores NTT hingga akhir 2021
Agung menjelaskan suspect area yang terindikasi itu bergerak melambat ke arah barat daya menuju selatan NTT atau di perairan utara Australia.
Kondisi ini memberikan dampak pada pertumbuhan awan-awan hujan di NTT sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir/kilat dan angin kencang.
Ia mengatakan berdasarkan pemodelan prediksi cuaca, dalam beberapa hari ke depan terutama pada Sabtu (25/12)-Minggu (26/12), potensi munculnya siklon tropis cukup tinggi.
Agung mengatakan potensi hujan deras disertai angin kencang terjadi pada 22 kabupaten/kota se-NTT sehingga ia mengimbau masyarakat agar tidak panik namun meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
Potensi cuaca ekstrem ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.
Ia menyarankan masyarakat di NTT untuk terus memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui layanan informasi cuaca 24 jam Stasiun Meteorologi El Tari Kupang dengan nomor kontak (0380) 881613, whatsapp 081139404264 atau mengakses aplikasi IOS dan android Info BMKG.
"Pola sirkulasi siklonik (pusaran angin) terbentuk di Laut Timor-Arafura dan diindikasikan sebagai suspect area bibit siklon tropis," katanya ketika dihubungi di Kupang, Kamis (23/12).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT selama 22-26 Desember 2021.
Baca juga: BMKG : warga tak perlu panik dengan prakiraan siklon tropis di NTT
Baca juga: BMKG : potensi angin kencang melanda Flores NTT hingga akhir 2021
Agung menjelaskan suspect area yang terindikasi itu bergerak melambat ke arah barat daya menuju selatan NTT atau di perairan utara Australia.
Kondisi ini memberikan dampak pada pertumbuhan awan-awan hujan di NTT sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir/kilat dan angin kencang.
Ia mengatakan berdasarkan pemodelan prediksi cuaca, dalam beberapa hari ke depan terutama pada Sabtu (25/12)-Minggu (26/12), potensi munculnya siklon tropis cukup tinggi.
Agung mengatakan potensi hujan deras disertai angin kencang terjadi pada 22 kabupaten/kota se-NTT sehingga ia mengimbau masyarakat agar tidak panik namun meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
Potensi cuaca ekstrem ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.
Ia menyarankan masyarakat di NTT untuk terus memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui layanan informasi cuaca 24 jam Stasiun Meteorologi El Tari Kupang dengan nomor kontak (0380) 881613, whatsapp 081139404264 atau mengakses aplikasi IOS dan android Info BMKG.