Kupang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat kenaikan tarif pada sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi sebesar 0,89 persen pada Desember 2021 di NTT.

"Dari 11 kelompok pengeluaran, transportasi mengalami kenaikan indeks harga terbesar yaitu 3,32 persen, dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,44 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS NTT Adi H. Manafe di Kupang, Senin, (3/1).

Ia memastikan kenaikan tarif transportasi itu seiring dengan tingginya permintaan penggunaan jasa transportasi di NTT pada akhir 2021 yang bertepatan dengan momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Selain transportasi, menurut dia, kenaikan indeks harga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,47 persen juga turut menyumbang inflasi pada periode ini.

Sementara itu, dari tiga kota penghitungan inflasi di NTT, masing-masing tercatat mengalami inflasi yaitu Kota Kupang sebesar 0,96 persen, Kota Maumere sebesar 0,34 persen dan Kota Waingapu sebesar 0,96 persen.

Baca juga: Hunian hotel bintang di NTT naik Juli-September 2021

Komponen penyumbang terbesar inflasi di Kota Kupang adalah transportasi sebesar 3,87 persen, di Kota Maumere adalah makanan, minuman dan tembakau 0,87 persen dan di Waingapu adalah makanan dan minuman/restoran 4,58 persen.

Baca juga: BPS : sektor transportasi di NTT mulai kembali bergairah

Secara keseluruhan, Adi Manafe menjelaskan inflasi di NTT pada Desember 2021 searah dengan yang terjadi pada Desember 2020 yang mengalami inflasi 0,78 persen.

"Jika dibandingkan, maka Inflasi Desember 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Desember 2020, dengan perbedaan 0,11 persen," katanya

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024