Kupang (AntaraNews NTT) - Masyarakat Fatuleu Tengah di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mendukung rencana pembangunan observatorium nasional di Gunung Timau oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Masalah tanah yang menjadi kendala selama ini, sudah kami selesaikan," kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki kepada wartawan di Kupang, Jumat (29/6), ketika ditanya soal kendala pembangunan observatorium di Gunung Timau tersebut.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan observatoroium nasional senilai Rp500 miliar itu di pegunungan Timau pada Juli 2018.
"Kami sudah mengirim surat meminta presiden melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas observatorium nasional di gunung Timau, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari Sekretariat Negara di Jakarta," katanya.
Baca juga: Memajukan bidang antariksa dari pegunungan Timau
Ia mengatakan, kehadiran observatorium nasional di Fatuleu akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat di kawasan Fatuleu dan sekitarnya.
"Masyarakat akan merasakan manfaat dari pembangunan observatorium nasional itu karena banyak ahli astronomi dari seluruh penjuru dunia akan melakukan riset tentang antariksa di Gunung Timau," kata Ayub.
Gunung Timau dipilih LAPAN sebagai tempat yang tepat untuk membangun observatorium nasional penganti observatorium Bocah di Lembang, Jawa Barat yang kurang layak sebagai lokasi penelitian astronomi karena kawasan itu mulai dipadati pemukiman penduduk.
Baca juga: Masyarakat Amfoang Serahkan Tanah Bangun Observatorium
"Masalah tanah yang menjadi kendala selama ini, sudah kami selesaikan," kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki kepada wartawan di Kupang, Jumat (29/6), ketika ditanya soal kendala pembangunan observatorium di Gunung Timau tersebut.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan observatoroium nasional senilai Rp500 miliar itu di pegunungan Timau pada Juli 2018.
"Kami sudah mengirim surat meminta presiden melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas observatorium nasional di gunung Timau, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari Sekretariat Negara di Jakarta," katanya.
Baca juga: Memajukan bidang antariksa dari pegunungan Timau
Ia mengatakan, kehadiran observatorium nasional di Fatuleu akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat di kawasan Fatuleu dan sekitarnya.
"Masyarakat akan merasakan manfaat dari pembangunan observatorium nasional itu karena banyak ahli astronomi dari seluruh penjuru dunia akan melakukan riset tentang antariksa di Gunung Timau," kata Ayub.
Gunung Timau dipilih LAPAN sebagai tempat yang tepat untuk membangun observatorium nasional penganti observatorium Bocah di Lembang, Jawa Barat yang kurang layak sebagai lokasi penelitian astronomi karena kawasan itu mulai dipadati pemukiman penduduk.
Baca juga: Masyarakat Amfoang Serahkan Tanah Bangun Observatorium