Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur menggelar sosialisasi untuk mengedukasi para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sikka, Pulau FLores, Nusa Tenggara Timur tentang bahaya penggunaan listrik.
"Melalui edukasi seperti ini kami ingin para pelajar dapat lebih memahami tentang penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari beserta risiko bahaya yang harus dihindari," kata Manager UP3 PT PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur Saut Pandjaitan dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (20/1).
Kegiatan edukasi yang digelar melalui Program PLN Goes to School menyasar para pelajar beserta pengajar pelajar SMK Negeri 3 Maumere SMK Negeri 1 Maumere.
Ia mengatakan kepada para pelajar, pihak menjelaskan terkait bahaya listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk di saat banjir melanda lingkungan sekitar.
Masyarakat yang akan memasuki kawasan banjir perlu menggunakan alat pengaman diri agar semakin aman, seperti sepatu boots yang kedap air, sehingga jika melewati genangan air dapat menghindari risiko terkena sengatan arus listrik bocor.
Baca juga: 2.222 KK di pelosok Sumba Timur menikmati listrik sepanjang 2021
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk sembilan desa di pelosok Alor
Arus listrik yang bocor bisa saja terjadi disebabkan oleh gesekan kabel PLN dengan kabel lain yang dipasang tidak sesuai aturan atau bahkan tidak berizin.
Selain itu, masyarakat yang mengambil listrik langsung dari tiang juga sangat berbahaya karena kabelnya tidak standar dan sangat berpotensi menimbulkan arus bocor.
Saut Pandjaitan mengatakan selain mengedukasi terkait bahaya listrik, pihaknya juga mensosialisasikan tentang kemudahan mengakses layanan listrik melalui aplikasi PLN Mobile.
Melalui aplikasi tersebut, kata dia masyarakat dapat dengan mudah mendapat pelayanan listrik seperti pembelian token untuk pelanggan prabayar, pembayaran tagihan listrik bagi pelanggan pascabayar, monitor penggunaan listrik dan pembelian token, mengajukan layanan pengubahan daya, mencatat angka meter, dan layanan pengaduan pelanggan.
Ia menambahkan pihaknya secara aktif terus melakukan sosialisasi dan edukasi bagi berbagai kalangan masyarakat terkait kemudahan penggunaan listrik beserta bahaya listrik dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir dampak kerugian bagi masyarakat atau pelanggan.
"Melalui edukasi seperti ini kami ingin para pelajar dapat lebih memahami tentang penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari beserta risiko bahaya yang harus dihindari," kata Manager UP3 PT PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur Saut Pandjaitan dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (20/1).
Kegiatan edukasi yang digelar melalui Program PLN Goes to School menyasar para pelajar beserta pengajar pelajar SMK Negeri 3 Maumere SMK Negeri 1 Maumere.
Ia mengatakan kepada para pelajar, pihak menjelaskan terkait bahaya listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk di saat banjir melanda lingkungan sekitar.
Masyarakat yang akan memasuki kawasan banjir perlu menggunakan alat pengaman diri agar semakin aman, seperti sepatu boots yang kedap air, sehingga jika melewati genangan air dapat menghindari risiko terkena sengatan arus listrik bocor.
Baca juga: 2.222 KK di pelosok Sumba Timur menikmati listrik sepanjang 2021
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk sembilan desa di pelosok Alor
Arus listrik yang bocor bisa saja terjadi disebabkan oleh gesekan kabel PLN dengan kabel lain yang dipasang tidak sesuai aturan atau bahkan tidak berizin.
Selain itu, masyarakat yang mengambil listrik langsung dari tiang juga sangat berbahaya karena kabelnya tidak standar dan sangat berpotensi menimbulkan arus bocor.
Saut Pandjaitan mengatakan selain mengedukasi terkait bahaya listrik, pihaknya juga mensosialisasikan tentang kemudahan mengakses layanan listrik melalui aplikasi PLN Mobile.
Melalui aplikasi tersebut, kata dia masyarakat dapat dengan mudah mendapat pelayanan listrik seperti pembelian token untuk pelanggan prabayar, pembayaran tagihan listrik bagi pelanggan pascabayar, monitor penggunaan listrik dan pembelian token, mengajukan layanan pengubahan daya, mencatat angka meter, dan layanan pengaduan pelanggan.
Ia menambahkan pihaknya secara aktif terus melakukan sosialisasi dan edukasi bagi berbagai kalangan masyarakat terkait kemudahan penggunaan listrik beserta bahaya listrik dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir dampak kerugian bagi masyarakat atau pelanggan.