Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Setyo Budiyanto memerintahkan Kapolres se-NTT untuk terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi terutama untuk dosis kedua sehingga prosentase nya bisa terus meningkat.
"Prosentase vaksinasi di NTT khususnya dosis satu sudah di angka 87,58 dari 3,8 juta sasaran warga di NTT yang divaksin. Dan ini aman kalau kita berbicara tentang dosis satu," kata Kapolda di Kupang, Jumat, *18/3).
Namun ujar komandan berbintang dua itu jika berbicara tentang dosis dua menjadi kurang aman karena hingga saat ini capaiannya saja belum mencapai 60 persen, yakni baru mencapai sekitar 58 persen.
Sehingga ujar dia butuh kerja cepat dan keras agar kekurangan sekitar dua persen itu bisa segera terpenuhi sehingga bisa mengejar lagi sampai ke 70 persen.
Secara angka ujar dia, untuk dosis satu capaiannya sudah mencapai 3,4 jutaan orang yang divaksin. Sementara dosis dua baru mencapai 2,4 jutaan dari target 3,8 juta masyarakat NTT yang akan divaksin.
"Kalau bicara lagi soal dosis tiga, saya lihat NTT masih di angka 5 persen dari 3,8 jutaan warga yang akan divaksin. tambahnya.
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga menyampaikan terkait vaksin yang kadaluarsa atau mendekati batas waktu agar dicek kembali.
"Ada vaksin yang akan kadaluarsa per 31 Maret, nah ini tentu perlu "treatment" atau perlakuan khusus, jangan sampai kemudian vaksin ini kadaluarsa di tangan vaksinator atau di tangan petugas", jelas Kapolda NTT.
Hal ini disampaikan nya, agar data secara nasional yang akan diupload atau diunggah tidak menjadi permasalahan dan penilaian dari Pusat yang mana akan dibandingkan dengan angka konfirmasi positif.
Baca juga: Kapolda NTT perintahkan jajaran rutin cek gudang minyak goreng
"Kesan yang muncul, penilaian yang muncul bahwa yang terjadi konfirmasi positif meningkat, kemudian dikaitkan dengan vaksin yang kadaluarsa. Jadi saya sampaikan lagi yang mau kadaluarsa perlu perlakuan khusus," ujar mantan direktur Penyidik KPK itu.
Baca juga: Kapolda pastikan keamanan di Labuan Bajo jelang AIWW
Ia berharap waktu yang tersisa lebih kurang 13 sampai 14 hari lagi untuk bisa menuntaskan atau menghabiskan vaksin yang mendekati batas waktu dengan terus bekerja keras tentunya bersama-sama dengan pihak terkait untuk berusaha menghabiskan vaksin tersebut.
"Semuanya harus dikoordinasikan, tidak bisa kita bekerja sendiri, harus semua pihak dilibatkan dan semua harus tanggung jawab sesuai peran serta nya," ujar dia.
"Prosentase vaksinasi di NTT khususnya dosis satu sudah di angka 87,58 dari 3,8 juta sasaran warga di NTT yang divaksin. Dan ini aman kalau kita berbicara tentang dosis satu," kata Kapolda di Kupang, Jumat, *18/3).
Namun ujar komandan berbintang dua itu jika berbicara tentang dosis dua menjadi kurang aman karena hingga saat ini capaiannya saja belum mencapai 60 persen, yakni baru mencapai sekitar 58 persen.
Sehingga ujar dia butuh kerja cepat dan keras agar kekurangan sekitar dua persen itu bisa segera terpenuhi sehingga bisa mengejar lagi sampai ke 70 persen.
Secara angka ujar dia, untuk dosis satu capaiannya sudah mencapai 3,4 jutaan orang yang divaksin. Sementara dosis dua baru mencapai 2,4 jutaan dari target 3,8 juta masyarakat NTT yang akan divaksin.
"Kalau bicara lagi soal dosis tiga, saya lihat NTT masih di angka 5 persen dari 3,8 jutaan warga yang akan divaksin. tambahnya.
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga menyampaikan terkait vaksin yang kadaluarsa atau mendekati batas waktu agar dicek kembali.
"Ada vaksin yang akan kadaluarsa per 31 Maret, nah ini tentu perlu "treatment" atau perlakuan khusus, jangan sampai kemudian vaksin ini kadaluarsa di tangan vaksinator atau di tangan petugas", jelas Kapolda NTT.
Hal ini disampaikan nya, agar data secara nasional yang akan diupload atau diunggah tidak menjadi permasalahan dan penilaian dari Pusat yang mana akan dibandingkan dengan angka konfirmasi positif.
Baca juga: Kapolda NTT perintahkan jajaran rutin cek gudang minyak goreng
"Kesan yang muncul, penilaian yang muncul bahwa yang terjadi konfirmasi positif meningkat, kemudian dikaitkan dengan vaksin yang kadaluarsa. Jadi saya sampaikan lagi yang mau kadaluarsa perlu perlakuan khusus," ujar mantan direktur Penyidik KPK itu.
Baca juga: Kapolda pastikan keamanan di Labuan Bajo jelang AIWW
Ia berharap waktu yang tersisa lebih kurang 13 sampai 14 hari lagi untuk bisa menuntaskan atau menghabiskan vaksin yang mendekati batas waktu dengan terus bekerja keras tentunya bersama-sama dengan pihak terkait untuk berusaha menghabiskan vaksin tersebut.
"Semuanya harus dikoordinasikan, tidak bisa kita bekerja sendiri, harus semua pihak dilibatkan dan semua harus tanggung jawab sesuai peran serta nya," ujar dia.