Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, meminta dua kelompok masyarakat Desa Tanah Merah dan Oebelo di Kupang Tengah untuk menahan diri dan menyelesaikan konflik yang telah merenggut dua korban jiwa secara damai.

"Pemerintah sudah melakukan komunikasi dengan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk meminta masyarakat agar menahan diri serta tidak lagi saling menyerang. Selesaikan persoalan yang terjadi secara damai dengan kepala dingin," kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki kepada wartawan di Oelamasi, Jumat (31/8).

Bupati Ayub menegaskan hal itu terkait upaya pemerintah Kabupaten Kupang dalam menyelesaikan konflik dua kelompok masyarakat di Desa Tanah Merah dan Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang yang merenggut dua korban jiwa.

Ia mengatakan, pemerintah akan melakukan upaya damai terhadap pihak-pihak yang berkonflik secara damai. "Pemerintah akan tetap melakukan pendekatan dengan berbagai pihak demi terwujudnya perdamaian di antara masyarakat yang bertikai," kata Ayub.

Menurut bupati dua periode itu, dua kelompok masyarakat yang bertikai harus mampu menahan diri dan menyelesaikan konflik dengan kepala dingin, karena konflik yang terjadi pada Kamis-Jumat (23-24/8) menyebabkan kerugian bagi masyarakat di daerah itu.

"Berhentilah berkonflik karena tidak ada manfaatnya sama sekali, malah akan membawa banyak kerugian," kata Bupati Ayub yang akan segera meletakkan jabatannya sebagai Bupati Kupang dua periode kepada Bupati-Wakil Bupati terpilih periode 2018-2023.

Baca juga: Warga Tanah Merah dan Oebelo siap berdamai
Baca juga: Situasi keamanan di Oebelo sudah kondunsif
  Kapolres Kupang AKBP Indera Gunawan (depan) sedang mengendalikan situasi di lapangan saat bentrok antarwarga Tanah Merah dan Oebelo di Kabupaten Kupang, Jumat (24/8). (ANTARA Foto/Benny Jahang) 

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024