Labuan Bajo (ANTARA) - Kebun cengkih, vanili, dan pala milik warga Desa Kotakeo 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur hancur akibat bencana longsor yang menimpa daerah itu.
"Kebun usaha warga rusak parah karena longsor pada Jumat (1/7) sekitar pukul 17.00 WITA akibat hujan yang mengguyur wilayah itu selama kurang lebih tiga hari," kata Staf Desa Kotakeo 1 Yohanes Ebo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu, (2/7/2022).
Hujan dengan intensitas tinggi telah mengguyur wilayah itu selama tiga hari dan menyebabkan tiga titik daerah mengalami longsor. Akibatnya, tanaman warga yakni vanili, cengkeh, dan pala terbawa longsor.
Lngsoran itu terjadi pada titik Wesawa, Mabharobo, dan Trans Ikiseo.
Kini warga menanti perbaikan Jalur Trans Ikiseo agar akses jalan bisa terbuka kembali dan aktivitas warga bisa berjalan normal. Sedangkan longsor di Mabharobo terjadi di sekitar permukiman warga.
Longsor tersebur 5idak hanya merusak kebun, longsor juga mengancam sejumlah fasilitas umum seperti jaringan air dan listrik. Jaringan listrik pun telah diperbaiki petugas.
Pemerintah Desa Kotakeo 1 tengah melakukan pendataan terkait titik longsor lain sembari mendata kerugian dan dampak yang ditimbulkan dari kejadian itu.
Namun, jika hujan terus menerus turun dalam beberapa waktu ke depan, kata Yohanes, bukan tidak mungkin akan mengancam akses jalan dan rumah warga.
Selain kejadian longsor di Kotakeo 1, tanah longsor juga terjadi di Desa Selalejo Timur, Selalejo, dan Wuliwalo.
Material longsor pun menutup badan jalan pada beberapa titik dan bangunan rumah warga. Selain itu, longsor menimpa bangunan tembok penahan tanah (TPT) pada sisi bagian depan dan samping bangunan kapela.
Baca juga: Tim SAR lanjutkan pencarian anak terseret banjir di TTS
Baca juga: BPBD NTT: Lima kabupaten terdampak badai ekstrem Rossby
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Diterjang longsor, kebun warga desa di Nagekeo-NTT hancur
"Kebun usaha warga rusak parah karena longsor pada Jumat (1/7) sekitar pukul 17.00 WITA akibat hujan yang mengguyur wilayah itu selama kurang lebih tiga hari," kata Staf Desa Kotakeo 1 Yohanes Ebo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu, (2/7/2022).
Hujan dengan intensitas tinggi telah mengguyur wilayah itu selama tiga hari dan menyebabkan tiga titik daerah mengalami longsor. Akibatnya, tanaman warga yakni vanili, cengkeh, dan pala terbawa longsor.
Lngsoran itu terjadi pada titik Wesawa, Mabharobo, dan Trans Ikiseo.
Kini warga menanti perbaikan Jalur Trans Ikiseo agar akses jalan bisa terbuka kembali dan aktivitas warga bisa berjalan normal. Sedangkan longsor di Mabharobo terjadi di sekitar permukiman warga.
Longsor tersebur 5idak hanya merusak kebun, longsor juga mengancam sejumlah fasilitas umum seperti jaringan air dan listrik. Jaringan listrik pun telah diperbaiki petugas.
Pemerintah Desa Kotakeo 1 tengah melakukan pendataan terkait titik longsor lain sembari mendata kerugian dan dampak yang ditimbulkan dari kejadian itu.
Namun, jika hujan terus menerus turun dalam beberapa waktu ke depan, kata Yohanes, bukan tidak mungkin akan mengancam akses jalan dan rumah warga.
Selain kejadian longsor di Kotakeo 1, tanah longsor juga terjadi di Desa Selalejo Timur, Selalejo, dan Wuliwalo.
Material longsor pun menutup badan jalan pada beberapa titik dan bangunan rumah warga. Selain itu, longsor menimpa bangunan tembok penahan tanah (TPT) pada sisi bagian depan dan samping bangunan kapela.
Baca juga: Tim SAR lanjutkan pencarian anak terseret banjir di TTS
Baca juga: BPBD NTT: Lima kabupaten terdampak badai ekstrem Rossby
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Diterjang longsor, kebun warga desa di Nagekeo-NTT hancur