Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai fokus penanganan kekerdilan anak pada 110 desa di daerah setempat yang memiliki kasus kekerdilan terbanyak.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam kegiatan rembuk kekerdilan di Kabupaten Kupang, Senin, (25/7/2022) mengatakan penanganan kekerdilan menjadi perhatian serius pemerintah karena kasus kekerdilan masih tinggi.
Ia mengatakan kasus kekerdilan pada anak masih ditemukan hampir di semua desa di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste itu.
Menurut dia kasus kekerdilan pada anak yang ditemukan di daerah itu terjadi pada pasangan orang tua suami-istri yang usianya masih relatif muda.
"Kami temukan di wilayah Amarasi terdapat 5-6 anak yang mengalami kekerdilan. Anak itu diasuh oleh neneknya karena orang tuanya bekerja di kota, sehingga praktis kebutuhan gizi anak tidak terlalu memadai, karena nenek juga sibuk bekerja di kebun," kata Jerry Manafe.
Jerry Manafe mengatakan Pemerintah Kabupaten Kupang memikul dosa berat apabila kasus kekerdilan pada anak di daerah itu tidak terselesaikan, karena anak-anak yang mengalami kekerdilan membutuhkan perhatian pemerintah.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe mendorong pemerintah desa di daerah itu untuk membuat berbagai terobosan dalam penanganan kekerdilan di desa setempat.
"Pemerintah desa bisa menggunakan dana desa untuk penanganan kekerdilan. Mari kita sisihkan sedikit dana desa untuk penyelesaian persoalan kekerdilan. Kita tidak bisa selesaikan jika tidak berkolaborasi," kata Jerry Manafe.
Ia menjelaskan Bappeda Kabupaten Kupang sudah membuat desain rencana yang melibatkan OPD, Polri, TNI dan DPRD untuk bersama-sama mengatasi kekerdilan. "Hari ini kita di sini untuk rembuk, bagaimana bersama mengatasi masalah ini," katanya.
Ia berharap para kepala desa di 110 desa yang menjadi fokus penanganan kekerdilan tahun 2022 untuk secara serius melakukan upaya mengatasi kekerdilan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Robert Amaheka mengatakan, jumlah angka kekerdilan di Kabupaten Kupang tercatat 7.207 anak atau 24 persen dan target penurunan kekerdilan tahun 2023 harus tersisa 10 persen.
“Untuk mengatasi kekerdilan di 110 desa lokus tahun ini kita telah meminta keterlibatan 14 OPD," kata Robert Amaheka.
Baca juga: Puskesmas di Sumba Timur inovasi Selimut Cantik cegah stunting
Baca juga: Pemkab Kupang dorong ahli kesehatan bantu tangani kekerdilan
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam kegiatan rembuk kekerdilan di Kabupaten Kupang, Senin, (25/7/2022) mengatakan penanganan kekerdilan menjadi perhatian serius pemerintah karena kasus kekerdilan masih tinggi.
Ia mengatakan kasus kekerdilan pada anak masih ditemukan hampir di semua desa di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste itu.
Menurut dia kasus kekerdilan pada anak yang ditemukan di daerah itu terjadi pada pasangan orang tua suami-istri yang usianya masih relatif muda.
"Kami temukan di wilayah Amarasi terdapat 5-6 anak yang mengalami kekerdilan. Anak itu diasuh oleh neneknya karena orang tuanya bekerja di kota, sehingga praktis kebutuhan gizi anak tidak terlalu memadai, karena nenek juga sibuk bekerja di kebun," kata Jerry Manafe.
Jerry Manafe mengatakan Pemerintah Kabupaten Kupang memikul dosa berat apabila kasus kekerdilan pada anak di daerah itu tidak terselesaikan, karena anak-anak yang mengalami kekerdilan membutuhkan perhatian pemerintah.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe mendorong pemerintah desa di daerah itu untuk membuat berbagai terobosan dalam penanganan kekerdilan di desa setempat.
"Pemerintah desa bisa menggunakan dana desa untuk penanganan kekerdilan. Mari kita sisihkan sedikit dana desa untuk penyelesaian persoalan kekerdilan. Kita tidak bisa selesaikan jika tidak berkolaborasi," kata Jerry Manafe.
Ia menjelaskan Bappeda Kabupaten Kupang sudah membuat desain rencana yang melibatkan OPD, Polri, TNI dan DPRD untuk bersama-sama mengatasi kekerdilan. "Hari ini kita di sini untuk rembuk, bagaimana bersama mengatasi masalah ini," katanya.
Ia berharap para kepala desa di 110 desa yang menjadi fokus penanganan kekerdilan tahun 2022 untuk secara serius melakukan upaya mengatasi kekerdilan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Robert Amaheka mengatakan, jumlah angka kekerdilan di Kabupaten Kupang tercatat 7.207 anak atau 24 persen dan target penurunan kekerdilan tahun 2023 harus tersisa 10 persen.
“Untuk mengatasi kekerdilan di 110 desa lokus tahun ini kita telah meminta keterlibatan 14 OPD," kata Robert Amaheka.
Baca juga: Puskesmas di Sumba Timur inovasi Selimut Cantik cegah stunting
Baca juga: Pemkab Kupang dorong ahli kesehatan bantu tangani kekerdilan