Kupang (ANTARA) - Uskup Agung Kupang Monsinyur Petrus Turang mengatakan umat Kristiani dalam berperilaku di tengah masyarakat harus menunjukkan sikap menghormati satu sama lain.
"Di NTT ini begitu banyak campuran dari berbagai suku dan agama sehingga hal yang bermanfaat berkaitan perilaku dan perbuatan itu harus ditunjukkan dalam kehidupan beragama," katanya di Gereja Santa Maria Assumpta Kupang di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, (27/7/2022).
Hal ini disampaikan dia saat memberikan khotbah Misa Syukur 25 Tahun Imamatnya di Gereja Santa Maria Assumpta Kupang yang dihadiri 20 uskup se-Indonesia serta Dubes Vatikan untuk Indonesia Monsinyur Piero Pioppo.
Hadir dalam misa syukur itu, Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, sejumlah tokoh agama, Wali Kota Kupang dan wakilnya, Ketua DPRD NTT dan Ketua DPRD Kota Kupang serta sejumlah unsur Forkompimda NTT.
Ia mengatakan semua umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang harus menebarkan benih-benih kebaikan kepada sesama umat manusia.
"Kita semua harus menjadi benih-benih untuk menaburkan kebaikan bagi dunia kita, bagi semua orang di semua tempat kita berada sehingga semua orang merasa nyaman," ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dalam masa pandemi, namun juga muncul bencana alam yang berujung pada kesusahan ekonomi.
Oleh karena itu, ucapnya, kerukunan umat beragama, tolong-menolong, dan kasih sayang harus disebarkan semua umat Kristiani kepada sesama.
Uskup Petrus Turang telah memasuki masa 25 tahun imamat. Bersamaan dengan itu, tepat pada Rabu (27/7) ini --berdasarkan hukum kanonik-- usia 75 tahun adalah usia pensiun seorang uskup.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengaku sebagai uskup yang "menggembalakan" umat Katolik di seluruh wilayah Kupang tidak mudah karena banyak tantangan.
"Tetapi menjadi uskup yang bergerak bersama-sama dengan seluruh umat, paling mudah karena umat yang menjadikan saya uskup bukan saya yang menjadi diri saya uskup," ujar dia.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasihnya kepada umat Katolik dan sejumlah umat beragama lain yang sudah mendoakan dia agar bertahan dalam jalan imamat itu hingga 25 tahun.
Baca juga: Paus Fransiskus sampaikan selamat untuk 25 tahun imamat Uskup Agung Kupang
Baca juga: Duta Besar Vatikan untuk Indonesia kunjungi NTT
"Di NTT ini begitu banyak campuran dari berbagai suku dan agama sehingga hal yang bermanfaat berkaitan perilaku dan perbuatan itu harus ditunjukkan dalam kehidupan beragama," katanya di Gereja Santa Maria Assumpta Kupang di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, (27/7/2022).
Hal ini disampaikan dia saat memberikan khotbah Misa Syukur 25 Tahun Imamatnya di Gereja Santa Maria Assumpta Kupang yang dihadiri 20 uskup se-Indonesia serta Dubes Vatikan untuk Indonesia Monsinyur Piero Pioppo.
Hadir dalam misa syukur itu, Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, sejumlah tokoh agama, Wali Kota Kupang dan wakilnya, Ketua DPRD NTT dan Ketua DPRD Kota Kupang serta sejumlah unsur Forkompimda NTT.
Ia mengatakan semua umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang harus menebarkan benih-benih kebaikan kepada sesama umat manusia.
"Kita semua harus menjadi benih-benih untuk menaburkan kebaikan bagi dunia kita, bagi semua orang di semua tempat kita berada sehingga semua orang merasa nyaman," ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dalam masa pandemi, namun juga muncul bencana alam yang berujung pada kesusahan ekonomi.
Oleh karena itu, ucapnya, kerukunan umat beragama, tolong-menolong, dan kasih sayang harus disebarkan semua umat Kristiani kepada sesama.
Uskup Petrus Turang telah memasuki masa 25 tahun imamat. Bersamaan dengan itu, tepat pada Rabu (27/7) ini --berdasarkan hukum kanonik-- usia 75 tahun adalah usia pensiun seorang uskup.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengaku sebagai uskup yang "menggembalakan" umat Katolik di seluruh wilayah Kupang tidak mudah karena banyak tantangan.
"Tetapi menjadi uskup yang bergerak bersama-sama dengan seluruh umat, paling mudah karena umat yang menjadikan saya uskup bukan saya yang menjadi diri saya uskup," ujar dia.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasihnya kepada umat Katolik dan sejumlah umat beragama lain yang sudah mendoakan dia agar bertahan dalam jalan imamat itu hingga 25 tahun.
Baca juga: Paus Fransiskus sampaikan selamat untuk 25 tahun imamat Uskup Agung Kupang
Baca juga: Duta Besar Vatikan untuk Indonesia kunjungi NTT