Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kecamatan Pantar di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur mengeluh tidak bisa menggunakan internet, meski sudah ada jaringan telepon dari Telkomsel di daerah tersebut.
"Saat ini memang di kecamatan ini ada tiga tower Telkomsel, yakni satu tower dengan ukuran 82 meter, serta dua tower mini yang tersebar di beberapa desa, tetapi hingga kini kami tak bisa mengakses jaringan internet baik melalui handphone atau melalui komputer," kata Camat Pantar Baktiar Kou kepada Antara di Kupang, Selasa (13/11).
Ia mengatakan, masalah jaringan internet ini sudah sangat lama diusulkan agar diadakan namun hingga saat ini belum juga terealisasi.
Sebenarnya pada tahun 2006 lalu, kata dia, ada sebuah tower yang dibangun di lahan yang saat ini menjadi lokasi dibangunnya bandara Pantar.
Namun karena ada pembangunan bandara sehingga tower yang sudah dibangun itu terpaksa dipindahkan lokasinya ke tempat yang lebih tinggi lagi. "Jika ada tower itu jaringan 4G pasti ada di sini," ujar Baktir.
Namun setelah dipindahkan ke lokasi yang baru itu, kata dia banyak alasan dari pihak Telkomsel sehingga sampai dengan saat ini jaringan 4G belum beropreasi di daerah ini.
Baca juga: Telkomsel bangun BTS 3G di Oepoli
"Lalu bagaimana dengan tower yang sudah dibangun tinggi itu, namun hingga saat ini tidak beroperasi," ujarnya lagi.
Pihak Telkomsel sendiri lanjut dia ketika mengelar rapat dengan pemerintah daerah setempat kata dia memberikan alasan bahwa belum dilanjutkannya pemasangan jaringan di tower tersebut, karena adanya masalah lahan.
Tetapi lahan yang disebut pihak Telkomsel bermasalah itu sebenarnya sudah dibeli putus oleh pemeritah setempat dan sudah diserahkan secara iklas oleh masyarakatnya.
"Masyarakat di sini justru sangat menunggu kehadiran jaringan internet. Selain itu juga saat ini tugas sekolah, bahkan ujian sudah menggunakan komputer sehingga kami berharap bisa secepatnya dipasangkan jaringan internet di kecamatan ini," tambahnya.
Baca juga: 90 persen wilayah perbatasan di NTT terjangkau jaringan seluler
"Saat ini memang di kecamatan ini ada tiga tower Telkomsel, yakni satu tower dengan ukuran 82 meter, serta dua tower mini yang tersebar di beberapa desa, tetapi hingga kini kami tak bisa mengakses jaringan internet baik melalui handphone atau melalui komputer," kata Camat Pantar Baktiar Kou kepada Antara di Kupang, Selasa (13/11).
Ia mengatakan, masalah jaringan internet ini sudah sangat lama diusulkan agar diadakan namun hingga saat ini belum juga terealisasi.
Sebenarnya pada tahun 2006 lalu, kata dia, ada sebuah tower yang dibangun di lahan yang saat ini menjadi lokasi dibangunnya bandara Pantar.
Namun karena ada pembangunan bandara sehingga tower yang sudah dibangun itu terpaksa dipindahkan lokasinya ke tempat yang lebih tinggi lagi. "Jika ada tower itu jaringan 4G pasti ada di sini," ujar Baktir.
Namun setelah dipindahkan ke lokasi yang baru itu, kata dia banyak alasan dari pihak Telkomsel sehingga sampai dengan saat ini jaringan 4G belum beropreasi di daerah ini.
Baca juga: Telkomsel bangun BTS 3G di Oepoli
"Lalu bagaimana dengan tower yang sudah dibangun tinggi itu, namun hingga saat ini tidak beroperasi," ujarnya lagi.
Pihak Telkomsel sendiri lanjut dia ketika mengelar rapat dengan pemerintah daerah setempat kata dia memberikan alasan bahwa belum dilanjutkannya pemasangan jaringan di tower tersebut, karena adanya masalah lahan.
Tetapi lahan yang disebut pihak Telkomsel bermasalah itu sebenarnya sudah dibeli putus oleh pemeritah setempat dan sudah diserahkan secara iklas oleh masyarakatnya.
"Masyarakat di sini justru sangat menunggu kehadiran jaringan internet. Selain itu juga saat ini tugas sekolah, bahkan ujian sudah menggunakan komputer sehingga kami berharap bisa secepatnya dipasangkan jaringan internet di kecamatan ini," tambahnya.
Baca juga: 90 persen wilayah perbatasan di NTT terjangkau jaringan seluler