Bandara Sabu Seba dibangun tahun depan

id Kelabba Madja

Bandara Sabu Seba dibangun tahun depan

ilustrasi salah satu Bandara di Provinsi Nusa Tenggara Timur (ANTARA FOTO/HO-Dok)

"Pembangunan Bandara Seba ini, agar pesawat jenis ATR bisa menyinggahi wilayah itu", kata Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah pusat pada tahun 2020 berencana akan membangun bandara baru di Seba, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menggantikan bandara Tardamu saat ini.

"Pembangunan Bandara Seba ini, agar pesawat jenis ATR bisa menyinggahi wilayah itu", kata Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka, di Kupang, Kamis (21/11), terkait bandara di Sabu Raijua.

Kabupaten Sabu Raijua, yang merupakan salah satu wilayah di provinsi berbasis kepulauan itu, selama ini hanya bisa dilayani pesawat Susi Air dengan kapasitas 12 penumpang karena bandara yang ada saat ini tidak bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis foker maupun jenis ATR.

Bandara yang adapun sudah tidak bisa dikembangkan lagi, sehingga harus direlokasi ke lokasi lain atau membangun bandara baru.

"Untuk pengembangan bandara di tahun 2019 tidak ada, tetapi kita merencanakan di 2020 pembangunan bandara di Seba, menggantikan bandara yang ada sekarang, supaya bisa didarati pesawat jenis ATR," kata Isyak Nuka.

Baca juga: Dispar dorong pengembangan wisata geopark di Sabu Raijua
Baca juga: Objek wisata Kellaba Maja mulai ditata


Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sabu Raijua, Paulus Tuka secara terpisah mengatakan, relokasi Bandara Tardamu sangat mendesak dilakukan untuk mendukung sektor pariwisata daerah itu.

"Pariwisata tak akan bisa berkembang, tanpa didukung kemudahan akses transportasi," kata Paulus Tuka.

Menurut dia, saat ini transportasi udara ke salah satu pulau terdepan Nusa Tenggara Timur itu, hanya dilayani penerbangan Susi Air dengan kapasitas 12 penumpang karena landasan pacu bandara itu hanya 900 meter.

Selebihnya, masyarakat hanya mengandalkan transportasi laut yakni kapal feri dan kapal Pelni satu kali seminggu.

Menurut dia, akses transportasi ke daerah itu menjadi lebih sulit, saat musim hujan karena gelombang di wilayah perairan laut menuju wilayah itu sangat tidak bersahabat.

Karena itu, relokasi bandara merupakan hal yang penting dilakukan, jika pemerintah ingin melihat Sabu Raijua maju dan berkembang sama seperti daerah lain di Indonesia.

Dia menambahkan, lahan untuk membangun bandara baru sudah disiapkan pemerintah seluas 150 hektare, dan tinggal menunggu pembangunannya oleh pemerintah pusat. 

Baca juga: Sembilan wisata penyangga Kellaba Madja di Sabu Raijua
Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Nusa Tenggara Timur, Pahlevi B Syarif (kedua dari kiri) ketika menikmati pemandangan wisata alam Kelabba Madja diKabupaten Sabu Raijua, Selasa (10/9/2019). (ANTARA FOTO/HO-Jasa Raharja NTT)