NTT targetkan miliki 30 BLK

id Gubernur

NTT targetkan miliki 30 BLK

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada acara Talkshow Collaborative Destination Development (CDD) dengan tema "Explore The Amazing Destinationation East Nusa Tenggara".  di Kupang, Selasa (11/12). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan memiliki sebanyak 30 Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mempersiapkan calon-calon tenaga kerja berkualitas guna siap bersaing di pasar kerja.
Kupang (ANTARA News NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan memiliki sebanyak 30 Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mempersiapkan calon-calon tenaga kerja berkualitas guna siap bersaing di pasar kerja.

"Saat ini NTT cuma punya tujuh BLK, dari standar minimum harus 30 BLK di provinsi ini, karena itu kita targetkan ke depan akan dibangun hingga mencapai standar itu," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Jumat (21/12).

Ia mengatakan, pemerintahannya tidak bisa bergerak secara luar biasa untuk menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang handal hanya dengan tujuh BLK.

Menurut dia, daerah setempat harus memiliki setidaknya 30 BLK agar mampu mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang memadai dan profesional.

"Kita saat ini mengirimkan manusia-manusia unskilled (tidak terampil) dari segalanya. Kita tahu bahwa mengirim orang ke tempat lain itu nomor satu adalah bagaimana kemampuan bahasa dan komunikasi antarbudayanya," katanya.

Baca juga: BLK dorong masyarakat NTT berwirausaha

Menurut dia, komunikasi antarbudaya merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipersiapkan secara baik sebelum mengirim tenaga kerja ke berbagai tempat tujuan.

"Sebagai gubernur saya tidak ingin mengirim orang yang pergi mati karena kebodohan gubernurnya," katanya.

Ia menambahkan, "Saya ingin mereka menjadi agen perubahan NTT, memperlihatkan budaya NTT yang ramah, yang profesional, untuk orang-orang tahu bagaimana orang NTT melayani".

Untuk itu, Gubernur Viktor memastikan akan mendorong secara serius agar daerah setempat ke depan memiliki sebanyak 30 BLK agar mampu melayani masyarakat yang menganggur untuk dipersiapkan menjadi calon-calon tenaga kerja yang profesional.

Baca juga: 43 PJTKI di NTT tidak miliki BLK