Disparekraf NTT targetkan latih 2.500 orang benahi SDM pariwisata

id pariwisata ntt,pelatihan pelaku wisata,sdm pariwisata ntt,disparekraf ntt,ntt

Disparekraf NTT targetkan latih 2.500 orang benahi SDM pariwisata

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Krearif Provinsi NTT (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Dengan peningkatan capacity buliding, para pelaku wisata kita di NTT semakin lebih siap menyambut dan melayani wisatawan sehingga memberikan kesan terbaik saat berwisata di NTT

Kupang (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan akan melatih sebanyak 2.500 orang pada 2023 guna membenahi sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata dalam melayani wisatawan yang berkunjung di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Dengan peningkatan capacity buliding, para pelaku wisata kita di NTT semakin lebih siap menyambut dan melayani wisatawan sehingga memberikan kesan terbaik saat berwisata di NTT," kata Kepala Disparekraf NTT Zet Sony Libing dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (16/2/2023).

Ia menyebutkan pelaku pariwisata yang dilatih termasuk pemandu wisata, operator tur, petugas hotel, restoran, pengelola kapal, dan sebagainya.

Pemerintah provinsi, kata dia, akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjalankan pelatihan pembangunan kapasitas SDM pariwisata tersebut.

"Jadi tahun 2022 lalu kita sudah latih 1.500 orang dan tahun ini meningkat sehingga semakin banyak pelaku wisata dibekali kapasitas yang memadai dalam melayani wisatawan," katanya.

Sony Libing mengatakan sebagian besar pelaku pariwisata yang akan dilatih tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Ende, Rote Ndao, dan Alor.

Peserta pelatihan, kata dia, juga akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti kompetensi sebagai pelaku pariwisata.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya menginginkan agar pelaku pariwisata di NTT dapat memberikan pelayanan terbaik bagi setiap wisatawan yang berkunjung.

Ia mencontohkan seperti para pelaku wisata di Bali yang menguasai seluruh destinasi wisata yang ada di Pulau Bali dan menjelaskan dengan bagi kepada wisatawan.

"Pelaku wisata bisa menjelaskan dengan baik, dengan sopan santun, komunikasi yang ramah dengan wisatawan. Itu yang perlu kita bangun di NTT ini sehingga menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menarik," katanya.


Baca juga: Menparekraf apresiasi pelatihan Bahasa Inggris bagi UMKM di Labuan Bajo
Baca juga: Dispar Ngada jalankan tiga program tarik minat wisatawan