Kupang (ANTARA News NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar dari APBD 2019 untuk mendanai pembangunan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo (TNK).
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam acara Minum Kopi sambil Baomong Ekonomi di Kupang, Rabu (16/1), mengatakan anggaran sebesar itu akan digunakan untuk membangun kawasan TNK khususnya Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang menjadi habitatnya binatang purba raksasa Komodo (varanus komodoensis).
"Tahun ini kami anggarkan dana sebesar Rp100 miliar dari APBD NTT untuk bangun Pulau Komodo guna menata kembali populasi Komodo di pulau itu," katanya.
Dana tersebut juga, kata dia, akan digunakan untuk membudidayakan ternak seperti kerbau, babi, kambing, serta rusa, sebagai mangsanya Komodo agar mereka (Komodo) tidak saling memakan satu sama lain
"Belum lama ini ada pencurian ternak di Pulau Komodo. Kalau aksi seperi ini tidak dicegah maka mangsanya Komodo bakal berkurang. Kalau mangsanya semakin berkurang maka Komodo bisa memakan anaknya sendiri," ujar dia.
Ia menegaskan walaupun pengelolaan TNK di bawah kendali Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pengelolaan TNK tetap akan diambil alih oleh pemerintah Provinsi NTT.
Ia pun menilai bahwa kesulitan saat ini adalah rentang kendali yang sangat jauh dari pusat ke Pulau Komodo, sehingga membuat kondisi Pulau Komodo tak diperhatikan dengan baik.
Baca juga: Puluhan paket wisata TNK dibatalkan pascawacana kenaikan tarif
"Oleh karena itu kami akan ambil alih. Kami juga akan tutup untuk sementara waktu, Kalau ribut-ribut paling nanti Presiden yang akan turun, dan saat itu kami akan jelaskan alasannya," ujar dia.
Rencana penutupan itu juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah mendesain ulang kawasan itu, antara lain menanam pohon dan menambah makanan komodo.
"Jika ada wisatawan yang datang ke kawasan TNK boleh masuk dan berkeliling di TNK, tetapi tidak boleh turun dari kapal," tambahnya.
Ia mengatakan dengan tegas bahwa tetap akan mendesain ulang kawasan Pulau Komodo, karena memang saat ini kehidupan liar dari Komodo sudah tak terlihat lagi.
"Pulau Komodo harus didesain ulang. Wisatawan suka dengan kehidupan liar dari Komodo. Mereka datang bukan untuk melihat Komodo yang hidupnya malas-malas," katanya.
Ia mengatakan jika desain ulang Pulau Komodo sudah rampung, baru akan dibuka kembali dengan harga tiket masuk untuk wisman sebesar 500 dolar AS per orang atau setara Rp7 juta/orang.
Bagi Gubernur Laiskodat, nilai tiket masuk sebesar 500 dolar AS itu merupakan bentuk donasi terhadap pembangunan ekonomi dunia.
Baca juga: Formapp: Kenaikan tarif masuk ke TNK rugikan pelaku wisata