Formapp: Kenaikan tarif masuk ke TNK rugikan pelaku wisata

id Komodo

Formapp: Kenaikan tarif masuk ke TNK rugikan pelaku wisata

Seekor komodo (varanus komodoensis) sedang berjalan di Pulau Komodo, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (29/11/2018). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).

Forum Masyarakat Penyelemat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat menilai rencana pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat menaikkan tarif masuk ke TNK itu sangat merugikan para pelaku wisata di ujung barat Pulau Flores itu.
Kupang (ANTARA News NTT) - Forum Masyarakat Penyelemat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat menilai rencana pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat menaikkan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) itu sangat merugikan para pelaku wisata di ujung barat Pulau Flores itu.

"Ini akan sangat merugikan kami sebagai pelaku wisata lokal karena wisatawan asing menilai kenaikan ini sangat tidak rasional," kata Ketua Formapp Manggarai Barat Rafael Todowela dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Selasa (18/12).

Formapp Manggarai Barat sendiri memayungi sejumlah organisasi profesi di bidang pariwisata, seperti di antaranya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Manggarai Barat, DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat.

Selain itu, Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat, Asosiasi Kapal Angkutan Wisata Manggarai Barat, Persatuan Penyelam Profesional Komodo, dan Koperasi Taxi Bandara Komodo.

Rafael mengatakan rencana kenaikan tarif TNK itu membuat banyak wisatawan asing membatalkan kunjungan ke obyek wisata langka dunia yang hanya dihuni binatang purba raksasa Komodo (varanus komodoensis) itu, karena membengkaknya biaya wisata.

Menurut dia, banyak pihak yang akan dirugikan termasuk kapal wisata lokal yang selama ini mengharapkan tamu backpacker atau wisatawan dengan biaya rendah.

Baca juga: NTT hanya inginkan kalangan berduit masuk TNK

"Jasa angkutan kapal wisata yang disiapkan jelas akan jadi sepi pesanan sehingga sumber pendapatan kami tetap akan hilang," katanya.

Pihaknya menilai rencana kenaikan tarif masuk untuk wisatawan asing ke TNK dari Rp350.000 menjadi sekitar Rp7.500.000/orang itu tanpa adanya sebuah kajian mendalam.

Ia membandingkan tarif masuk ke destinasi wisata dunia lainnya seperti Galapagos di Ekuador dengan nilai sebesar 100 dolar AS.

Harga ini, lanjutnya, sudah termasuk akomodasi, pemandu wisata, dan transportasi darat, serta fasilitas penunjang lainnya sudah memenuhi standar pelayanan parwisata.

"Kalau masuk ke TNK dengan tarif sebesar 500 dolar AS itu sangatlah tidak wajar karena terlalu mahal, sementara fasilitas pendukung di TNK maupun Labuan Bajo sama sekali belum menunjang," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menarik kembali rencana kenaikan tarif tersebut karena sudah membawa kerugian besar bagi para pelaku wisata lokal di Manggarai Barat.

Baca juga: Terlalu murah 500 dolar AS masuk ke TNK