Astra Indonesia dan petani tanam 2.000 pohon kopi di Colol

id kopi,petani,produktivitas,astra indonesia,colol,manggarai timur,ntt,flores

Astra Indonesia dan petani tanam 2.000 pohon kopi di Colol

Astra Indonesia melakukan peremajaan kembali komoditas jenis kopi di kawasan agrowisata Kopi Colol melalui program Desa Sejahtera Astra Manggarai Timur, NTT, Rabu (23/8/2023). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Colol merupakan salah satu wilayah pemukiman padat penduduk yang terletak di Kecamatan Lamba Leda Timur dan sudah terkenal sejak dulu sebagai penghasil kopi dengan cita rasa terbaik...
Labuan Bajo (ANTARA) - PT Astra International Tbk menjalankan program tanggung jawab sosial bersama petani kopi di Colol, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur dengan menanam 2.000 pohon kopi untuk meningkatkan produktivitas kopi di daerah tersebut.

"Harapannya masyarakat kelompok tani dapat melanjutkan merawat pohon kopi dengan baik dan menikmati hasilnya dalam waktu dua tiga tahun mendatang sehingga kopi mampu membawa dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi di desa binaan," kata Fasilitator Desa Sejahtera Astra Manggarai Timur, Aswin Mahu dari Borong, Manggarai Timur, Sabtu, (26/8/2023).

Astra Indonesia melakukan peremajaan kembali tanaman komoditas jenis kopi di kawasan agrowisata Kopi Colol melalui program Desa Sejahtera Astra.

Aswin menjelaskan program tanggung jawab sosial itu berfokus pada peningkatan ekonomi berbasis masyarakat melalui pengembangan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (PRUKADES) kopi arabika dan robusta.

Pada desa itu, ada bantuan 2.000 bibit pohon kopi yang terdiri dari 1.000 bibit pohon robusta dan 1.000 bibit pohon arabika untuk peningkatan kapasitas produksi masyarakat binaan sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan pada proses pendampingan.

Lebih lanjut ia mengatakan dua ribu bibit kopi itu disebar ke enam desa yaitu Desa Colol, Wejang Mali, Ngkiong Dora, Urung Dora, Ulu Wae, dan Golo Nderu.

Penanaman 2.000 bibit pohon kopi tersebut merupakan kolaborasi dari berbagai pihak yaitu Desa Sejahtera Astra, Yayasan Nirudaya Nusantara, Asnikom, dan masyarakat setempat sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan komoditas kopi.

Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Arabika Flores Manggarai Joseph Janu menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan produktivitas kopi khususnya jenis arabika dan robusta di Manggarai Timur menurun.

Faktor pertama adalah faktor iklim. Namun menurutnya faktor iklim itu dapat disiasati dengan kolaborasi banyak pihak untuk mencari solusi.

Sedangkan faktor kedua adalah konversi lahan dan itu sangat berpengaruh di Manggarai Timur karena berkembangnya pemukiman. Tantangannya ialah konversi lahan perkebunan kopi ke tempat pemukiman.

Seorang petani kopi bernama Alosius Mensi Arsa (44) merasa senang dan berterima kasih kepada pihak Astra Indonesia yang telah menyalurkan bantuan bibit kopi. Ia membutuhkan dampingan dari Astra Indonesia secara berkelanjutan.

"Artinya bukan hanya sekedar untuk memberikan sumbangan pembibitan kopi di Colol ini, tapi juga proses perawatan sampai dengan pemupukan sehingga bisa menghasilkan kopi yang berkualitas," ucapnya.

Colol merupakan salah satu wilayah pemukiman padat penduduk yang terletak di Kecamatan Lamba Leda Timur dan sudah terkenal sejak dulu sebagai penghasil kopi dengan cita rasa terbaik.

Namun sejak dua tahun terakhir, produktivitas panen kopi Manggarai Timur khususnya di lembah Colol mengalami penurunan drastis hingga 50 persen.

Salah satu penyebab utama penurunan produktivitas panen kopi adalah faktor iklim yang tidak menentu, lahan kopi yang sudah dialihkan (terkonversi) menjadi pemukiman masyarakat, perubahan jenis vegetasi menjadi tanaman hortikultura, berkurangnya pohon pelindung, dan usia pohon kopi yang kebanyakan sudah tua.



Baca juga: Kemenparekraf harap kegiatan di Manggarai fokus pada kualitas

Baca juga: Dokter spesialis jatung bolehkan pasien hipertensi minum kopi