Pertamina lakukan pemetaan sebelum melaksanakan program CSR

id Banyuwangi, rumah bambu papring, Kampoeng Papring, program CSR Pertamina Patra Niaga, Jatimbalinus

Pertamina lakukan pemetaan sebelum melaksanakan program CSR

Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus Ahad Rahedi memberikan keterangan usai berkunjung ke Rumah Bambu Papring Banyuwangi, Jawa Timur. Rabu (13/9/2023). ANTARA/Novi Husdinariyanto

Tentunya semua potensi ini tidak lepas dari latar belakang masalah di masing-masing wilayah. Kami lihat potensi untuk Kampoeng Papring kebetulan secara potensi sumber daya alam ada...
Banyuwangi (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyatakan sebelum melaksanakan program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibilty (CSR), melakukan pemetaan dan kondisi sosial di Banyuwangi, Jawa Timur.

Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus Ahad Rahedi mengemukakan bahwa setiap pelaksanaan program CSR diawali dengan pemetaan sosial yang ada di masyarakat secara geografis dan juga demografi.

"Tentunya semua potensi ini tidak lepas dari latar belakang masalah di masing-masing wilayah. Kami lihat potensi untuk Kampoeng Papring kebetulan secara potensi sumber daya alam ada, yakni tempat bambu sehingga bisa dikembangkan," kata Ahad Rahedi saat kunjungan ke mitra binaan Pertamina Rumah Bambu Papring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, (13//9/2023).

Menurut dia, sejak tahun 2019 Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Integrated Terminal Tanjung Wangi Banyuwangi telah menggelontorkan program CSR di Kampung Papring, salah satunya membangun Rumah Bambu menjadi tempat berkumpulnya warga untuk melakukan kreativitas.

Tidak hanya itu, Rumah Bambu Papring program CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus itu juga menjadi tempat belajar anak-anak baca taman rimba (Batara), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM), dan menjadi tempat warga bekreativitas mulai kerajinan dari bahan bambu hingga batik tulis.

"Sebelum berinvestasi (investasi sosial) di Kampoeng Papring kami melakukan pemetaan terlebih dahulu apakah investasi yang ditanamkan akan berdampak positif atau tidak, intinya itu," ujar Ahad Rahedi.

Sementara itu, salah seorang warga Nasiba, mengaku bersyukur dengan adanya Rumah Bambu Papring bisa melanjutkan mengenyam pendidikan melalui kelompok belajar paket A.

"Saya sendiri dulu putus sekolah kelas 5 SD, sekarang sudah lulus kejar paket A dan melanjutkan kejar paket B," ujarnya.

Baca juga: Pertamina NTT sapa langsung konsumen peringati hari pelanggan

Menurut Nasiba, Rumah Bambu Papring yang dibangun melalui program CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus itu bermanfaat untuk keberlanjutan pendidikan maupun pengembangan perekonomian warga setempat.

Baca juga: Pertamina target 573 penyalur BBM satu harga pada 2024

"Keseharian saya buruh tani, dan juga membuat kerajinan bahan bambu, seperti membuat anyaman bambu serta kerajinan tas untuk tempat oleh-oleh," ujarnya.