BPOLBF imbau wisatawan mitigasi risiko COVID-19 saat berlibur

id pariwisata,covid-19,bpolbf,boplbf,labuan bajo,manggarai barat,ntt,flores

BPOLBF imbau wisatawan mitigasi risiko COVID-19 saat berlibur

Ilustrasi - Petugas menyiapkan dosis vaksin saat kegiatan vaksinasi COVID-19 di Manggarai Barat, NTT. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

...Apabila merasa kurang sehat, wisatawan disarankan mengenakan masker, kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Jumat, (15/12/2023)
Kupang (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengimbau calon wisatawan melakukan mitigasi mandiri terhadap risiko kasus COVID-19 saat berlibur ke Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Apabila merasa kurang sehat, wisatawan disarankan mengenakan masker," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat, (15/12/2023).

Mitigasi mandiri merupakan salah satu upaya mitigasi risiko di sektor pariwisata menyikapi peningkatan kasus COVID-19 saat ini.

Hal itu berkaitan dengan momen liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang diprediksi mengalami kenaikan jumlah pengunjunh ke Labuan Bajo.

Shana meminta calon wisatawan untuk melakukan pemeriksaan mandiri terhadap kondisi kesehatan saat berlibur.

Dia menyarankan calon wisatawan juga telah menerima vaksinasi lengkap dan booster.

Apabila sakit, calon wisatawan diminta untuk menggunakan masker dan menyiapkan obat-obatan mandiri.

Untuk memberi jaminan kesehatan, pemerintah daerah setempat juga telah menyiapkan rumah sakit dan klinik dengan fasilitas memadai bagi wisatawan.

"Klinik dan rumah sakit juga sudah disiapkan untuk antisipasi apabila ada kebutuhan penanganan lebih lanjut," ucap Shana.

Baca juga: Badan Otorita ingatkan wisatawan waspadai cuaca saat berwisata di Labuan Bajo

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan adanya peningkatan tren kasus sejak periode 8-14 Oktober 2024.

Baca juga: BPOLBF sebut 800.074 turis kunjungi Labuan Bajo selama Januari-November

Namun hal itu tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian.