BMKG imbau warga Pulau Flores waspada bencana dampak musim hujan

id musim hujan,bencana,bencana alam,bmkg,bpbd,manggarai timur,ntt,flores

BMKG imbau warga Pulau Flores waspada bencana dampak musim hujan

Arsip Foto - Rumah rusak karena terjangan angin kencang di Manggarai Timur, NTT pada bulan Januari 2023. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Wilayah Flores seperti Manggarai, Manggarai Barat bagian Timur, Manggarai Timur, Nagekeo, dan Bajawa itu sudah masuk musim hujan...
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di beberapa wilayah di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur agar mewaspadai ancaman bencana saat musim hujan pada periode Natal dan tahun baru.

"Wilayah Flores seperti Manggarai, Manggarai Barat bagian Timur, Manggarai Timur, Nagekeo, dan Bajawa itu sudah masuk musim hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek, di Kupang, Kamis, (21/12/2023).

Ia menyampaikan adanya potensi hujan dengan intensitas yang berbeda-beda di tiap wilayah pada periode Natal dan tahun baru.

Hal itu berkaitan dengan intensitas pola tekanan rendah di Laut China Selatan yang diprakirakan melemah dalam satu atau dua hari ke depan, sehingga berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara termasuk NTT mulai 23 Desember 2023.

Dengan prakiraan itu, Sti berpesan agar masyarakat yang tinggal di daerah tebing atau terjal agar waspada dengan potensi banjir dan tanah longsor.

Apabila hujan dengan intensitas lebat terjadi lebih dari satu jam, ia meminta warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

Ia juga mengingatkan warga yang melakukan perjalanan sepanjang jalur Trans Flores untuk berhati-hati apabila hujan deras untuk menghindari longsor di beberapa titik.

Pasalnya hujan disertai angin kencang, kata Sti memang sering terjadi pada awal musim hujan. "Waspadai pohon tumbang dan jalanan yang licin," katanya mengingatkan.

Bupati Manggarai Timur Agas Andreas telah merespons prakiraan BMKG dengan mengeluarkan imbauan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana.

Imbauan itu telah ia teruskan kepada para camat, lurah, dan kepala desa untuk diinformasikan kepada seluruh masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor.

Baca juga: Waspada potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru, menurut BMKG

Beberapa hal yang diminta sebagai langkah antisipasi banjir dan tanah longsor yakni pembersihan saluran air untuk menghindari penumpukan sampah dan menutupi jalan air, lalu berhati-hati apabila melakukan aktivitas saat terjadi angin kencang untuk menghindari kejadian pohon tumbang.

Baca juga: BMKG sebut hujan lebat berpotensi landa sejumlah wilayah

"Jangan berkebun atau beraktivitas di luar ruangan saat hujan deras," ucapnya.