BPS: IHK NTT Selama Januari Capai 0,23 Persen

id BPS

BPS:  IHK NTT Selama Januari Capai 0,23 Persen

Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapia (ANTARA Foto/Aloysius Lewokeda)

"Inflasi ini akibat kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran terutama kelompok bahan makanan dengan andil terhadap inflasi sebesar 1,62 persen,"
Kupang,  (ANTARANews NTT) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat perkembangan indeks harga konsumen (IHK) di provinsi setempat mengalami inflasi sebesar 0,23 persen pada Januari 2019.

"Inflasi ini akibat kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran terutama kelompok bahan makanan dengan andil terhadap inflasi sebesar 1,62 persen," kata Kepala BPS Provinsi NTT Maritje Pattiwaellapea di Kupang, Jumat (1/2).

Dijelaskannya, inflasi bahan makanan ini cukup tinggi dibandingkan dengan kelompok pengeluaran lain seperti kelompok makanan jadi sebesar 0,45 persen, kelompok sandang 0,31 persen.

Selain itu, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,21 persen, kesehatan 0,12 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,07 persen.

Maritje menjelaskan, beberapa komoditi kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan harga seperti sayuran, cabe rawit, bawang merah, ikan.

"Ini bisa dimaklumi karena kondisi cauca yang tidak menentu di NTT memasuki akhir 2018 hingga sekarang," katanya.

Ia mengatakan, sebaliknya untuk kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 1,48 persen.

 "Walaupun harga tiket pesawat masih mahal tetapi ketika dihitung Januari 2019 terhadap Desember 2018 mengalami deflasi dengan andil 0,27 persen," katanya.

Menurutnya, namun dari sisi pola inflasi di daerah itu pada Januari 2019 masih lebih rendah dibandingkan pada Januari 2018 sebesar 0,94 persen.

Selain itu, lanjunya, inflasi pada Januari 2018 juga masih lebih rendah dibandingkan pada Desember 2018 yang tercatat sebesar 1,84 persen.

 "Artinya angka inflasi ini masih bagus, masih terkendali dan terjaga secara baik," katanya.

Maritje berharap, perkembangan inflasi pada awal 2019 bisa dikawal secara baik dari pemerintah daerah setempat sehingga berdampak terhadap inflasi sepanjang tahun ini.