Pemkab TTS nilai program YLA mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakat

id Program YLA Citi dan Plan,Peningkatan kesejateraan masyarakat,petani muda NTT

Pemkab TTS nilai program YLA mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakat

Penjabat Bupati TTS Seperius Edison Sipa saat diwawancarai di Desa Noinbila, Kebaupaten TTS. ANTARA/Kornelis Kaha

Hari ini kegiatannya luar biasa karena dalam rangka meningkatkan inflasi daerah dan ketahanan pangan, Plan Indonesia dan Citi Indonesia mendorong  serta melatih petani muda di sini untuk mandiri...

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur menilai program Youth-Led Agri-Food  (YLA) yang diluncurkan oleh Plan Indonesia bersama Citi Indonesia  untuk mendukung kaum muda perempuan  mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

“Hari ini kegiatannya luar biasa karena dalam rangka meningkatkan inflasi daerah dan ketahanan pangan Plan Indonesia dan Citi Indonesia mendorong  serta melatih petani muda di sini untuk mandiri,” kata Penjabat Bupati TTS Seperius Edison Sipa di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS, Jumat, (1/3/2024).

Menurut dia terobosan untuk membudidayakan tanaman holtikultura di daerah tersebut sangat bermanfaat karena bisa menjaga kebutuhan tanaman holtikultura di pasaran.

Dia mengatakan selama ini sejumlah tanaman holtikultura untuk kebutuhan pokok di pasaran di Kota  So’e didatangkan dari Pulau Semau, Kabupaten Kupang.

“Kita ingin agar kelak tanaman holtikultura seperti bawang bisa kita produksi dari ini,” ujar dia.

Untuk lokasi tanaman seluas satu hektare di desa tersebut saat peluncuran program Youth-Led Agri-Food  (YLA) kata dia akan ditanami cabai. Tentunya keberadaan cabai mampu menekan inflasi di daerah itu.

Pasalnya inflasi di kabupaten itu ujar dia sudah mencapai 3,51 persen month to month (mtm)  dari sebelumnya per Januari Februari berada pada prosentase 4,50 persen mtm.

“Penanaman cabai ini tentunya setelah dipanen akan menambah kebutuhan pasar,” ujar dia.

Para kaum muda di kabupaten tersebut juga dia diharapkan bisa memanfaatkan peluang dengan mengelola lahan kosong agar bisa ditanami tanaman holtikultura sehingga bisa menghasilkan pemasukan demi peningkatan ekonomi.

"Anak-anak muda sekarang ini lebih suka cari kerja di luar, padahal peluang di daerah itu sangat bagus jika bisa mengelola lahan kosong untuk menghasilkan uang, tanpa harus bepergian ke luar daerah seperti merantau keluar negeri untuk bekerja,” ujar dia.


Baca juga: Citi Indonesia dan Plan Indonesia luncurkan program YLA atasi stunting
Baca juga: Plan bantu bangun jaringan air bersih untuk warga Fatukopa, TTS

Baca juga: Artikel - Mencermati fenomena dan dinamika perkawinan anak di Tanah Air