BPBD Kabupaten Kupang optimalkan fungsi destana antisipasi bencana alam

id bpbd,bencana,cuaca ekstrem,kabupaten kupang,ntt,destana

BPBD Kabupaten Kupang optimalkan fungsi destana antisipasi bencana alam

Jembatan At'enas di Desa Binafun yang menghubungkan Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan, NTT putus karena banjir, Rabu (6/3/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Bagi desa atau kelurahan yang telah menetapkan desanya sebagai desa atau kelurahan tangguh bencana supaya maksimal menyiapkan tim siaga bencana...
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengoptimalkan fungsi desa tangguh bencana (destana) untuk meningkatkan kewaspadaan dini dan antisipasi bencana.

"Bagi desa atau kelurahan yang telah menetapkan desanya sebagai desa atau kelurahan tangguh bencana supaya maksimal menyiapkan tim siaga bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti ketika dihubungi dari Kota Kupang, Jumat, (8/3/2024).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk 22 kabupaten-kota di NTT terhitung sejak 8 hingga 14 Maret 2023.

Untuk mengantisipasi bencana karena hujan ekstrem, BPBD mengoptimalkan fungsi destana yang telah terbentuk di 35 desa dan kelurahan di Kabupaten Kupang.

Keberadaan destana, katanya, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana, beradaptasi, lalu memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana.

BPBD telah meminta desa dan kelurahan tangguh bencana untuk mengoptimalkan peran tim siaga yang ada saat ini.

Tim siaga bencana desa itu, katanya, membantu pemerintah dalam penyebarluasan informasi peringatan dini, sedangkan regu deteksi dini bencana melakukan pemantauan terhadap sumber ancaman bencana dan menganalisa dampak bencana.

Selain itu, regu lain saling berkoordinasi satu sama lain untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap ancaman bencana.

Lewat peran tim siaga bencana ini, dia  mengharapkan pihak desa dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan melakukan berbagai langkah antisipasi yang diperlukan.

BPBD Kabupaten Kupang juga telah mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah saat hujan lebat disertai angin kencang.

Baca juga: BMKG ingatkan tujuh kabupaten di NTT waspada potensi cuaca buruk

Baca juga: Jembatan penghubung dua kabupaten di NTT putus akibat banjir


Semy berpesan kepada masyarakat agar tidak menyeberangi sungai ketika hujan lebat dan terjadi banjir.

Baca juga: Artikel - Memetik makna dari nestapa bencana

Baca juga: BMKG prakirakan cuaca ekstrem di NTT hingga 8 Maret 2024


"Segera mengungsi ke tempat yang lebih aman bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai manakala terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi lebih dari satu jam," kata dia.