"Untuk Kabupaten Ngada itu berbatasan dengan Kecamatan Boawae, Kabupaten Ende, berbatasan dengan Kecamatan Nangaroro dan wilayah utara itu berbatasan dengan Kecamatan Wolowae," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo Klementina Dawo di Mbay, Ibu Kota Kabupaten Nagekeo, Selasa, (21/5/2024).
Ia menjelaskan kematian ternak babi yang diduga terserang penyakit ASF sejak Januari hingga akhir Mei 2024 mencapai 1.100 ekor di Kecamatan Aesesa, empat ekor di Kecamatan Boawae, dan 28 ekor di Kecamatan Wolowae.
"Kasusnya sudah cukup tinggi dan masyarakat kalau saya amati melihat ini sudah musibah dan mereka tahu secara teknis belum ada vaksin seperti rabies, antraks, dan lainnya, tapi kami tetap memantau lalu lintas ternak," katanya.
Ia menekankan pentingnya pencegahan penyebaran ASF melalui pengawasan lalu lintas ternak babi karena Kabupaten Nagekeo berbatasan dengan dua kabupaten.
Pemda Nagekeo, lanjut dia, telah mengeluarkan instruksi bupati pelarangan aktivitas jual-beli ternak babi di pasar maupun pembeli dari luar kabupaten. Hal itu dilakukan karena beberapa waktu lalu terdapat oknum warga Kabupaten Sikka yang membeli ternak babi yang sakit dari wilayah Kabupaten Nagekeo.
"Laporan dari masyarakat ada pembelian di wilayah Penginanga, masyarakat lapor ke kepolisian, kami juga dipanggil dan yang bersangkutan sudah ditangkap, tapi berikan pembinaan dan tidak boleh beli ternak babi untuk sekarang, karena dilarang," jelasnya.
Selain melakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak, ia juga mengimbau peternak untuk meningkatkan biosecurity berupa kebersihan dan sanitasi kandang. Ia juga meminta warga untuk melaporkan kematian ternak babi secara mendadak dan secara klinis mengarah ke ASF.
Ia mencontohkan pada awal Januari 2023 di Kelurahan Mauponggo warga melaporkan kematian babi dan setelah ditangani petugas dapat mencegah penularan ASF.
"Kasus ASF ini dibawa dari Ende, pihak dinas bersama teman-teman petugas di lapangan melakukan penyemprotan desinfektan, atur lalu lintas ternak sehingga hanya di situ, tidak menyebar," katanya.
Baca juga: Pemda Nagekeo hentikan sementara perdagangan ternak babi di pasar hewan
Baca juga: Pemda Nagekeo hentikan sementara perdagangan ternak babi di pasar hewan
Sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Nagekeo Lukas Mere mengatakan pemerintah menghentikan sementara praktik jual beli ternak babi di beberapa pasar hewan di daerah itu guna mencegah mencegah penularan ASF.
Baca juga: Pemkab Sikka larang ternak babi masuk untuk mencegah ASF
Baca juga: Pemkab Sikka larang ternak babi masuk untuk mencegah ASF
"Penyebaran sudah dari Aeramo dan beberapa kecamatan, memang kami harus mengendalikan kalau tidak maka akan semakin banyak babi mati," katanya.