BPOM latih kader keamanan pangan di Nagekeo
...Kader yang dilatih itu yang menjadi perpanjangan tangan BPOM dalam menjalankan pengawasan keamanan pangan secara mandiri, kata Kepala Balai POM di Kupang Yoseph Nahak Klau ketika dihubungi dari Maumere, Kabupaten Sikka, Senin, (27/5/2024)
Maumere (ANTARA) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kupang telah melatih masyarakat untuk menjadi Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD) pada tiga desa di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kader yang dilatih itu yang menjadi perpanjangan tangan BPOM dalam menjalankan pengawasan keamanan pangan secara mandiri," kata Kepala Balai POM di Kupang Yoseph Nahak Klau ketika dihubungi dari Maumere, Kabupaten Sikka, Senin, (27/5/2024).
Kabupaten Nagekeo merupakan salah satu kabupaten di NTT yang menjalankan program strategis nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas SAPA) dan diimplementasikan Balai POM di Kupang dalam tiga program yakni Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah.
Program itu menyasar tiga desa di kabupaten itu yakni Desa Maropokot, Tengatiba, dan Ululoga. Sebanyak 15 kader pada masing-masing desa yang terdiri atas kader keluarga, kader masyarakat, dan kader sekolah pun telah dilatih oleh Balai POM di Kupang.
Yoseph menerangkan pelatihan kader yang telah dilakukan pada 21-22 Mei 2024 itu bertujuan untuk melatih sumber daya manusia yang kompeten dalam melakukan sosialisasi serta pendampingan praktik keamanan pangan di desa.
Selain itu para kader juga melakukan pengawasan keamanan pangan dan mengkoordinasi pelaksanaan keamanan pangan desa secara berkelanjutan.
Ia menjelaskan para kader itu nantinya melakukan berbagai upaya sadar pangan aman di masyarakat. Mereka pun mendapatkan fasilitas rapid test kit kimia bahan berbahaya. Alat itu digunakan oleh para kader untuk melakukan uji cepat terhadap pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhomadin b, dan methanyl yellow.
"Kami berharap KKPD pada tiga desa ini dapat menyukseskan program keamanan pangan," ucap Yoseph.
Kepala Desa Ululoga Petrus Leko yang dihubungi terpisah menyampaikan terima kasih atas dukungan Balai POM di Kupang yang telah melatih para kader di desa tersebut.
Ia mengatakan 15 orang KKPD itu akan mengimplementasikan program itu dengan mencari 50 kader lain dengan lingkup lebih spesifik atau kelompok masyarakat.
Nantinya 15 orang KKPD itu melatih 50 orang kader itu agar pengawasan keamanan pangan bisa dilakukan lebih komprehensif.
"Jadi nanti ada kader rumah tangga, atau dari kelompok anak-anak stunting, atau kelompok bayi-balita," kata Petrus.
Baca juga: BPOM jalankan program sadar pangan aman di tiga kabupaten di NTT
Ia berharap para kader keamanan pangan desa itu dapat mengimplementasikan pengetahuan tentang keamanan pangan itu pada semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, tujuan utama dari keamanan pangan di desa dapat terwujud.
Baca juga: BPOM NTT temukan 21sarana jual makanan kadaluarsa
"Sehingga hasilnya kita harap semua masyarakat Ululoga bisa memahami tentang pangan aman dalam kehidupan sehari-hari, kata Petrus.
"Kader yang dilatih itu yang menjadi perpanjangan tangan BPOM dalam menjalankan pengawasan keamanan pangan secara mandiri," kata Kepala Balai POM di Kupang Yoseph Nahak Klau ketika dihubungi dari Maumere, Kabupaten Sikka, Senin, (27/5/2024).
Kabupaten Nagekeo merupakan salah satu kabupaten di NTT yang menjalankan program strategis nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas SAPA) dan diimplementasikan Balai POM di Kupang dalam tiga program yakni Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah.
Program itu menyasar tiga desa di kabupaten itu yakni Desa Maropokot, Tengatiba, dan Ululoga. Sebanyak 15 kader pada masing-masing desa yang terdiri atas kader keluarga, kader masyarakat, dan kader sekolah pun telah dilatih oleh Balai POM di Kupang.
Yoseph menerangkan pelatihan kader yang telah dilakukan pada 21-22 Mei 2024 itu bertujuan untuk melatih sumber daya manusia yang kompeten dalam melakukan sosialisasi serta pendampingan praktik keamanan pangan di desa.
Selain itu para kader juga melakukan pengawasan keamanan pangan dan mengkoordinasi pelaksanaan keamanan pangan desa secara berkelanjutan.
Ia menjelaskan para kader itu nantinya melakukan berbagai upaya sadar pangan aman di masyarakat. Mereka pun mendapatkan fasilitas rapid test kit kimia bahan berbahaya. Alat itu digunakan oleh para kader untuk melakukan uji cepat terhadap pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhomadin b, dan methanyl yellow.
"Kami berharap KKPD pada tiga desa ini dapat menyukseskan program keamanan pangan," ucap Yoseph.
Kepala Desa Ululoga Petrus Leko yang dihubungi terpisah menyampaikan terima kasih atas dukungan Balai POM di Kupang yang telah melatih para kader di desa tersebut.
Ia mengatakan 15 orang KKPD itu akan mengimplementasikan program itu dengan mencari 50 kader lain dengan lingkup lebih spesifik atau kelompok masyarakat.
Nantinya 15 orang KKPD itu melatih 50 orang kader itu agar pengawasan keamanan pangan bisa dilakukan lebih komprehensif.
"Jadi nanti ada kader rumah tangga, atau dari kelompok anak-anak stunting, atau kelompok bayi-balita," kata Petrus.
Baca juga: BPOM jalankan program sadar pangan aman di tiga kabupaten di NTT
Ia berharap para kader keamanan pangan desa itu dapat mengimplementasikan pengetahuan tentang keamanan pangan itu pada semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, tujuan utama dari keamanan pangan di desa dapat terwujud.
Baca juga: BPOM NTT temukan 21sarana jual makanan kadaluarsa
"Sehingga hasilnya kita harap semua masyarakat Ululoga bisa memahami tentang pangan aman dalam kehidupan sehari-hari, kata Petrus.