Kupang (ANTARA News NTT) - Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Raja Erizman mengimbau semua pasukan pengamanan Pemilu 2019 untuk tetap antisipasi jelang pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan pada 17 April 2019.
"Sampai saat ini kondisi keamanan di wilayah NTT memang masih kondusif, namun saya minta agar semua pasukan pengamanan Pemilu 2019 tetap dalam posisi waspada agar tidak kecolongan," katanya kepada pers di Kupang, Jumat (15/2).
Jenderal polisi berbintang dua itu mengatakan sikap waspada dan antisipatif itu penting dimiliki oleh semua pasukan pengamanan agar tidak kecolongan jika terjadi suatu kasus yang dapat menggangu pelaksanaan pemilu.
Ia menjelaskan bahwa seluruh pasukan sudah disiapkan dari jauh-jauh hari dan sudah melakukan pemetaan situasi rawan konflik di provinsi berbasis kepulauan itu.
Sebab, kata Erizman, tidak ada daerah di NTT yang dinilai aman, tetapi memiliki potensi konflik cukup tinggi sehingga butuh kewaspadaan tingkat tinggi dari pasukan pengamanan Pemilu 2019.
"Saya sudah pernah sampaikan bahwa kami (pihak keamanan) tak ingin kecolongan. Dan semua daerah NTT rawan akan konflik, sehingga perlu diantisipasi secara dini," katanya menegaskan.
Kapolda NTT menambahkan pihaknya malah sudah menyiapkan sejumlah pasukan untuk ditempatkan di sekitar tempat pemungutan suara (TPS).
"Ini khusus bagi daerah yang dinilai memiliki potensi kerawanan dan tingkat konflik yang tinggi," katanya dan menambahkan di setiap zona yang rawan, akan ditempatkan pula pasukan reaksi cepat untuk mengamankan setiap konflik yang muncul.
Untuk pengamanan Pemilu 2019, Polda NTT akan mengerahkan sekitar 5.675 personelnya ditambah pasukan BKO (bawah kendali operasi) dari unsur militer.
Baca juga: Lantamal Kupang gelar latihan pengamanan Pemilu 2019
Baca juga: TNI terjunkan 3.700 personelnya amankan Pemilu di NTT