So'e, TTS (ANTARA) - Perum Bulog menyerahkan bantuan 5.250 kilogram Beras Fortivit kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengatasi masalah stunting di Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan.
"Beras Fortivit ini adalah beras unggulan dari Bulog untuk mengatasi masalah stunting. Karena itu hari ini kita salurkan kepada pemerintah untuk bisa dibagikan kepada keluarga yang anaknya menderita stunting," kata Direktur Human Capital Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto di Desa Oinlasi, Kabupaten TTS, Selasa, (8/10).
Beras Fortivit, kata dia, sudah diberikan penjelasan oleh dokter terkiat kualitas dan kandungan vitamin di dalamnya yang mampu mengatasi masalah gizi buruk dan stunting. Di Desa Oinlasi terdapat 175 anak stunting
Program Bulog Peduli Gizi di desa itu akan dijalankan selama tiga bulan, bekerja sama dengan dokter dari Universitas Trisakti Jakarta untuk memantau perkembangan anak-anak penerima bantuan tersebut.
"Jadi dengan intervensi tiga bulan itu tinggi badan, berat badan, dan status gizi naik, serta anak tidak sakit-sakitan lagi," ujar dia.
Mekanisme pembagian Beras Fortivit itu dilakukan dengan sistem setiap anak mendapatkan 10 kilogram/ bulan.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam website resminya www.aksi.bangda.kemendagri.go.id, NTT termasuk dalam tiga besar provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.
Kabupaten TTS merupakan kabupaten dengan indeks prevalensi stunting tertinggi ketiga di NTT yaitu 22,3 persen yang lokasinya Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan.
Selain membagikan 5.250 kilogram Beras Fortivit, Perum Bulog juga menyerahkan 1.575 boks susu formula untuk 175 balita berisiko gizi buruk di desa tersebut.
Penjabat Bupati TTS S Seperius Edison Sipa mengatakan kasus stunting di daerah tersebut setiap tahun alami penurunan, walaupun persentasenya kecil namun secara jumlah cukup signifikan.
"Sebenarnya kendala penanganan stunting di TTS ini bervariasi, mulai dari pola pengasuhan dimana orang tua meninggalkan (anak) ke kakek neneknya. Ketika orang tua merantau ke luar negeri dan ada beberapa kendala lainnya," ujar dia.
Baca juga: Bantuan pangan atasi stunting di NTT sudah terealisasi 100 persen
Dia berterima kasih karena selama ini Perum Bulog selalu membantu Pemda TTS dalam menekan angka stunting di daerah itu. Edison berharap agar dengan semakin banyak yang ikut membantu penanganan stunting di daerah itu angka stunting bisa turun.
Baca juga: PLN-Pemkab TTS luncurkan Desa Berdaya Bebas Stunting
Kegiatan Program Bulog Peduli Gizi dilaksanakan mulai Selasa (8/10) hingga Rabu (9/10).