Haedar sebut Muhammadiyah siap dukung program kemakmuran rakyat

id NTT,Tanwir dan Milad Muhammadyah,Kota Kupang,Prabowo Subianto

Haedar sebut Muhammadiyah siap dukung program kemakmuran rakyat

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberikan kata sambutan pada Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang. ANTARA/HO-Penrem 161/Wirasakti

Kemakmuran harus merata dan tidak boleh ada kesenjangan sosial-ekonomi yang tajam...

Kupang (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan siap mendukung program pemerintah yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dalam memakmurkan masyarakat Indonesia.

"Kami menaruh kepercayaan yang besar kepada Bapak Presiden, di mana kami membersamai perjuangan Bapak untuk dua hal, yaitu Bapak selalu menggelorakan tentang visi kedaulatan Indonesia dan Bapak selalu menyuarakan pentingnya gerakan memakmurkan atau masyarakat adil makmur yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya di Kupang, Rabu, ?4/12).

Hal itu disampaikannya dalam kata sambutan pada Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur yang juga dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dia mengatakan bahwa tema Tanwir dan Milad ke-112 “Menghadirkan Kemakmuran Untuk Semua”, semangatnya hanya satu yakni kemakmuran negeri di tanahnya yang subur dan penduduknya berkembang pesat, aman, damai, serta sejahtera lahir dan batin.

"Itulah Indonesia makmur gemah ripah loh jinawi. Islam menyebutnya Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur," ujar dia.

Dia mengatakan bahwa Indonesia makmur merupakan salah satu tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945. Kemakmuran sering dikaitkan dengan keadilan sejalan dengan Sila Kelima Pancasila, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Kemakmuran, tambah dia, harus merata dan tidak boleh ada kesenjangan sosial-ekonomi yang tajam.

Dia menambahkan bahwa peran pemerintah dan politik kemakmuran sangatlah penting bagi usaha menghadirkan Indonesia berkemakmuran.

Haedar menyebut, dalam bukunya yang berjudul “Paradoks Indonesia dan Solusinya” Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah harus menjadi pelopor dalam membangun ekonomi, menyelamatkan negara, membangun kemakmuran, dan mengurangi kemiskinan.

"Pemerintah tidak boleh hanya menjadi wasit. Ini bedanya paham neoliberal dan paham ekonomi konstitusi," ujar dia.

Dalam pidatonya juga dia menyampaikan bahwa Presiden ke-8 RI itu bahkan sudah lama mengingatkan, bahwa penyakit yang paling mendesak dari tubuh ekonomi Indonesia saat ini adalah mengalir keluarnya kekayaan nasional dari wilayah Indonesia.

Terlalu besar hasil dari ekonomi Indonesia yang disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri. Karena itu betapa penting “political will” pemerintah dalam mengembalikan asas dan kebijakan politik ekonomi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Baca juga: Ketum Muhammadiyah sebut alasan NTT dipilih menjadi lokasi tanwir-milad

2Baca juga: Presiden Prabowo tiba di Kupang untuk hadiri sidang Tanwir Muhammadiyah


"Agar perekonomian Indonesia benar-benar diperuntukkan bagi kemakmuran untuk semua. Kami percaya dengan spirit
ekonomi kerakyatan berbasis kekeluargaan, gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan Indonesia, maka golongan ekonomi kuat dan mayoritas rakyat kecil di republik ini dapat dipersatukan untuk membangun kemakmuran seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.