Kupang, NTT (ANTARA) - Kepala Balai Pelayanan Perlindungan dan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (BP3MI NTT) Suratmi Hamida menegaskan bahwa Kamboja bukan negara tujuan penempatan sehingga penting untuk diketahui oleh para calon pekerja migran.
“Kamboja itu bukan negara penempatan, tetapi sudah banyak kasus calon pekerja asal Indonesia yang menjadi korban di sana,” kata Suratmi di Kupang, Senin.
Sebelumnya, pada Senin (10/2) BP3MI Kepulauan Riau mengungkap 5.300 warga di provinsinya yang terjerat scammer dan judi online (judol) di negara Kamboja.
Suratmi menyebutkan sampai saat ini belum ada calon pekerja migran asal NTT yang teridentifikasi untuk penempatan di Kamboja.
Namun ia tetap mengimbau agar para calon pekerja asal NTT untuk ekstra waspada pada tawaran kerja ilegal ke Kamboja.
Hal ini penting, kata dia, karena kebanyakan korban terjerumus akibat tawaran iklan pekerjaan yang menarik di media sosial (medsos).
“Kebanyakan korban diiming-iming gaji fantastis, tetapi sesampainya di sana malah dijadikan operator judol tanpa jaminan keselamatan kerja,” jelas dia.
Ia menyatakan bahwa selain Kamboja, Vietnam, dan Myanmar juga bukan merupakan negara tujuan yang resmi untuk penempatan PMI.
“Kalau bukan negara penempatan tidak ada bentuk proteksi dari pemerintah (Indonesia) bagi para pekerja yang menjadi korban di wilayah negara tersebut,” jelas dia.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya upaya kolaborasi dan edukasi demi mengantisipasi calon pekerja khususnya orang muda NTT agar terhindar dari tawaran kerja ilegal.
“Bila ada peluang kerja ke luar negeri perlu konfirmasi ke kami atau dinas terkait demi mengantisipasi perekrutan ilegal ke negara yang bukan tujuan penempatan,” pesan dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP3MI NTT tegaskan Kamboja bukan negara tujuan PMI