Kupang, NTT (ANTARA) - Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Disnak NTT) mencatat selama 2024 pengiriman sapi keluar wilayah provinsi kepulauan itu mencapai 45.670 ekor.
"Capaian ini akan terus ditingkatkan karena kita diharapkan sebagai salah satu provinsi utama yang bisa memasok kebutuhan daging nasional," kata Kepala Bidang Agribisnis dan Kelembagaan Peternakan Disnak NTT Edy Djuma di Kupang, NTT, Selasa.
Ia menyebutkan daerah terbanyak pemasok sapi di NTT tersebar di seluruh daratan Timor dan Sumba.
Adapun tiga wilayah penyuplai tertinggi meliputi Kabupaten Timor Tengah Selatan 9.704 ekor, Kabupaten Kupang 8.394 ekor, dan Kabupaten Timor Tengah Utara 7.885 ekor.
Terdapat beragam provinsi yang menjadi tujuan pengiriman sapi antara lain DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Edy menyebutkan pihaknya mengatur pengiriman ternak sapi potong, dalam hal ini ternak jantan dan bukan ternak betina ataupun ternak bibit. Adapun beratnya rata-rata 275 kilogram (kg) per ekor.
"Harapan kita ke depannya bisa menghasilkan ternak dengan bobot yang tinggi agar mencapai daya jual yang lebih baik," kata dia.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak sapi dari NTT.
Salah satunya melalui upaya edukasi agar ternak-ternak yang dipelihara masyarakat dapat menghasilkan pertumbuhan yang maksimal.
Selain itu, juga melalui upaya inseminasi buatan atau kawin suntik demi perbaikan genetik agar menghasilkan bibit yang unggul serta penyediaan pakan ternak berkualitas.
Selain sapi, terdapat dua jenis ternak besar yang juga dikirim keluar yakni kuda sebanyak 3.285 ekor dan kerbau sebanyak 2.698 ekor.
Edy menginformasikan sampai saat ini wilayah NTT termasuk provinsi yang hewan ternaknya bebas dari penyakit mulut dan kaki (PMK).