Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena mengapresiasi pelaksanaan Diskusi Publik yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Timur pada Senin (24/3).
“Terima kasih kepada PWI NTT yang sudah membuat kegiatan bagus ini,” kata Gubernur NTT Melki Laka Lena di Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan saat membuka diskusi Publik yang dilaksanakan PWI NTT dengan tema “Membedah dan Mengawal Visi Ekonomi Kepala Daerah NTT” .
Diskusi tersebut menghadirkan pembicara dari Plt Dirut Bank NTT, Pakar Ekonomi dari Universitas Kristen Indonesia, Deputi Kepala Bank Indonesia dan Asisten Setda Kota Kupang.
Gubernur NTT menilai bahwa tema diskusi sangat relevan dengan kondisi yang ada di NTT serta diskusi tersebut dapat memberikan masukan untuk pembangunan ekonomi NTT kedepannya.
Dia menambahkan bahwa diskusi publik yang juga menghadirkan para tokoh berpengaruh di NTT itu diharapkan bisa mentransformasi masyarakat dan pemerintah untuk berpikir positif untuk pembangunan daerah.
Menurut dia, NTT harusnya tidak perlu lagi berharap terlalu banyak dari APBN dan APBD untuk membangun daerah NTT.
"Investasi dari swasta harus berputar dengan baik agar makin banyak masyarakat membuka dunia usaha agar peredaran uang juga semakin banyak dan uang yang dipegang masyarakat juga semakin banyak dan PAD bisa meningkat," ujar dia.
Sementara itu, Ketua PWI NTT Ferry Jahang dalam sambutannya mengatakan bahwa Diskusi Ekonomi NTT yang digelar di kantor Gubernur NTT itu merupakan diskusi rutin yang dilaksanakan setiap hari pers nasional.
"Tahun lalu PWI NTT menggelar diskusi terkait efek APBN terhadap pembangunan di NTT," ujar dia.
Ferry juga membahas tentang kunjungan Gubernur NTT dan seluruh kepala daerah se-NTT ke Jakarta untuk bertemu dengan sejumlah Menteri adalah ada bukti pemerintah NTT menurunkan ego kedaerahan sehingga tekad mengentaskan kemiskinan di NTT semakin dipercepat.
Dia juga mengatakan bahwa diskusi terkait ekonomi ini juga direncanakan akan dilakukan tiga sampai enam bulan sekali, sebab PWI NTT berkeyakinan bahwa setiap gagasan dan program untuk kepentingan masyarakat harus bisa diperdebatkan secara terbuka oleh berbagai pihak.
Sesuai visi gubernur disebutkan sukseskan program berbasis Koperasi Desa Merah Putih melalui program One Village One Product (OVOP), yakni setiap desa dan kelurahan di NTT akan didorong untuk memproduksi, mengolah, dan memasarkan produk unggulan yang berbasis pada potensi lokal.
Gerakan Beli NTT, yakni membangkitkan produk lokal, di mana untuk mengutamakan penggunaan produk lokal dalam setiap kegiatan pemerintahan dan masyarakat.
Sebagai langkah awal, seluruh kantor pemerintahan akan menggunakan produk air mineral lokal seperti Aquamor, Aquafit, Viquam, Ruteng, Kelimutu, Airrote, dan Ewiti, serta produk UMKM lainnya.