Kupang, NTT (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) mensosialisasikan pencegahan penularan penyakit tuberkulosis di tengah masyarakat.
“Kegiatan yang didukung oleh TPTI ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi terkait dengan TBC, sehingga masyarakat bisa bersama-sama melakukan upaya pencegahan secara dini,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes NTT Agung Suwardipa di Kupang, Sabtu.
Sosialisasi yang berlangsung di arena Car Free Day (CFD) Kupang ini dilakukan sebagai rangkaian peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia pada 24 Maret 2025.
Ia menyatakan sosialisasi tersebut penting dilakukan karena saat ini Indonesia menjadi negara kedua penyumbang kasus TBC terbanyak di dunia.
Di samping itu, kasus TBC di Provinsi NTT juga tergolong masih cukup tinggi.
“Upaya penemuan kasus TBC di NTT belum mencapai target yang diharapkan. Dari 90 persen baru terealisasi 50 persen, sehingga disinyalir 40 persen yang tersisa bisa saja menjadi sumber penularan,” katanya.
Ia berharap masyarakat yang sudah mengetahui penyakit ini bila dirinya, anggota keluarga atau warga di lingkungannya mengalami gejala awal TBC bisa segera ke puskesmas terdekat.

Pada kesempatan sama, Pius Selasa dari TPTI, selaku penanggung jawab sosialisasi tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai wujud komitmen bersama dalam upaya mengatasi TBC.
“Sosialisasi ini sebagai ruang literasi terkait TBC, supaya kita semua bisa bersama-sama menanggulangi TBC,” katanya.
Adapun bentuk sosialisasi yang dilakukan meliputi penyuluhan secara umum bagi masyarakat di arena CFD El Tari Kupang.
Selain itu, sesi konsultasi bagi warga yang ingin tahu terkait TBC atau anggota keluarganya ada yang menderita TBC.
“Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahunnya untuk memperingati Hari TBC Sedunia,” katanya.
Ia berharap melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait TBC.
“Kita harapkan semua pihak melek terhadap penyakit TBC dan bersama-sama mencegahnya mulai dari hal-hal yang kecil,” katanya.