Kupang, NTT (ANTARA) - Ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengikuti skrining kesehatan sebagai upaya deteksi dini penyakit menular tuberkulosis (TBC).
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTT Ketut Akbar Herry Achjar di Kupang, Selasa, mengatakan pemeriksaan TBC dan rontgen tersebut sangat penting untuk memastikan kesehatan warga binaan secara berkala.
“Pemasyarakatan tidak hanya membina, tetapi juga memastikan layanan kesehatan bagi warga binaan berjalan baik. Kami terus mendampingi agar target dan kualitas pelayanan kesehatan dapat tercapai,” katanya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjenpas dengan dukungan PHTC Kementerian Kesehatan RI ini berlangsung selama tiga hari, 15–17 September 2025.
“Pada hari pertama, target pemeriksaan ditetapkan untuk 167 orang dari total 501 WBP. Dari jumlah tersebut, tercatat 160 orang telah menjalani skrining gejala, 98 orang menjalani rontgen dada, dan 19 orang menjalani pemeriksaan TCM,” kata Ketut Akbar.
Ia menegaskan, kesehatan warga binaan merupakan hak dasar yang wajib dipenuhi negara sekaligus menjadi wujud nyata dukungan terhadap Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) TBC.
Kanwil Ditjenpas NTT memastikan komitmen penuh dalam mendukung program tersebut sebagai bagian dari upaya nasional eliminasi TBC 2030.
Dia berharap kegiatan penemuan kasus TBC melalui pendampingan tim perawatan, kesehatan, dan rehabilitasi bidang pelayanan dan pembinaan Ditjenpas NTT dapat berjalan optimal hingga hari terakhir.
Dengan demikian, upaya pencegahan dan penanganan penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan dapat memberi dampak nyata bagi kesehatan warga binaan.
Dalam kegiatan skrining tersebut, jajaran lapas bekerja sama dengan tenaga kesehatan Puskesmas Oesapa, Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dinas Kesehatan Kota Kupang, serta Klinik Pratama Cendana Lapas Kupang.

