Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat pemanfaatan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) di Pulau Flores sudah mencapai sekitar sebesar 14,68 MW.
Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah NTT Sulistiyoadi Nikolaus kepada Antara di Kupang, Rabu (20/3), mengatakan berbagai sumber pembangkit EBT yang dikelola pihaknya di antaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu berkapasitas 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Waigarit 0,1 MW di Kabupaten Manggarai.
"Kedua pembangkit ini sudah sudah masuk sistem Ruteng-Labuan Bajo ditambah dengan pembangkit kami yang bukan dari EBT PLMG Rangko berkapasitas 20 MW," katanya dan menambahkan sumber pembangkit EBT lainnya yaitu PLTP Mataloko 2,5 MW dan PLTMH Ogi 0,08 MW di Kabupaten Ngada, PLMH Ndungga 2 MW di Kabupaten Ende.
Selain itu, ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Maumere di Kabupaten Sikka berkapasitas 1 MW yang sementara persiapan interkoneksi.
"Listrik EBT ini sudah kami manfaatkan melalui jaringan distribusi yang sudah kami bangun di Pulau Flores," katanya.
Sebelumnya, General Manager PT PLN Wilayah NTT Ignatius Rendroyoko mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan energi terbarukan sebagai sumber listrik sesuai potensi yang dimiliki wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu..
Pemanfaatan EBT, lanjutnya, untuk menjaga keberlanjutan lingkungan karena mengurangi emisi, selain juga menghemat biaya penggunaan bahan bakar minyak.
"karena itu energi baru terbarukan tentu akan selalu menjadi bagian dari prioritas kami di PLN dengan beberapa variabel dari panas bumi, air, tenaga matahari, dan angin," katanya.
Baca juga: PLN tambah pembangkit listrik EBT di Pulau Flores
Baca juga: 21 proyek EBT di NTT tuntas dibangun
Pemanfaatan listrik dari EBT sudah mencapai 14,68 MW
PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat pemanfaatan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) diĀ Pulau Flores sudah mencapai sekitar sebesar 14,68 MW.