Kupang (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan tujuh lokasi wilayah kerja panas bumi (WKP) di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan total kapasitas mencapai 120 megawatt.
“Di Flores itu memang memiliki potensi energi baru terbarukan sangat banyak, beberapa di antaranya sudah ditetapkan oleh Kementerian ESDM,” kata Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Nusa Tenggara Bobby Robson Sitorus di Kupang, Kamis, saat menyampaikan kajian PLN tentang potensi energi baru terbarukan di NTT untuk mendukung sistem kelistrikan.
Tujuh WKP di NTT yang sudah diresmikan dan ditetapkan Kementerian ESDM yaitu WKP Ulumbu, WKP Wae Sano, WKP Mataloko, WKP Sokoria, WKP Oka Ile Ange, WKP Atadei, dan WKP Nage.
“Semuanya tersebar di Pulau Flores dan akan dikembangkan untuk mendukung kelistrikan setempat,” ujar dia.
Bobby mengatakan total kapasitas energi listrik yang dimiliki seluruh WKP bisa mencapai sekitar 120 megawatt (MW).
Bobby Robson mengungkapkan WKP yang diawasi langsung PLN adalah WKP Ulumbu dengan kapasitas sekitar 40 MW, serta di Mataloko kurang lebih ada sekitar 20 MW.
“Jadi totalnya nanti akan ada 60 megawatt yang akan diawasi langsung PLN di Flores,” ujar dia.
Bobby juga mengatakan WKP sejauh ini hanya tersebar di Flores, Alor dan Lembata, sedangkan di wilayah Pulau Timor NTT, belum ditemukan adanya potensi itu.

