Kupang, NTT (ANTARA) - Balai Pelayanan Perlindungan dan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) memfasilitasi layanan orientasi pra pemberangkatan (OPP) kepada 42 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan berangkat ke Malaysia dan Singapura.
“Orientasi ini menjadi bekal edukasi agar ke-42 CPMI memiliki pemahaman yang sama supaya selama berada di negara penempatan dapat mengetahui hak dan kewajibannya demi terhindar dari risiko kerja yang merugikan,” kata Kepala BP3MI NTT Suratmi Hamida di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan dari total 42 orang, yang bekerja di sektor informal berjumlah 35 orang dan sektor formal tujuh orang. Adapun 40 orang tujuan penempatannya adalah Malaysia, sedangkan dua orang tujuan Singapura.
BP3MI NTT selaku instruktur OPP memberikan presentasi materi terkait perjanjian kerja sama, peraturan perundang-undangan negara tujuan, dan pengelolaan keuangan.
Selanjutnya, materi pembinaan mental kepribadian, bahaya narkoba dan pola hidup sehat, pengenalan budaya adat istiadat negara tujuan, dan bidang sejenisnya.
Selain layanan OPP, kegiatan juga mencakup perekaman E-PMI demi menunjang kelengkapan administrasi berbasis data digital yang terpadu.
Ia juga mengingatkan kepada para CPMI yang ingin bekerja di luar negeri agar tidak mudah terpengaruh ajakan loker yang tidak resmi, tetapi harus senantiasa memeriksa legalitas informasi yang didapat secara detail dan cermat.
“Hal ini penting supaya jangan sampai menjadi korban penempatan ilegal yang akhirnya menjadi korban perdagangan orang,” kata Suratmi mewanti-wanti.
Lebih lanjut, ia berharap pemerintah daerah turut aktif menunjang pelatihan CPMI secara komprehensif, sehingga bisa memasuki pasar kerja di luar negeri dengan memenuhi sektor formal.
“Supaya NTT jangan hanya jadi provinsi pengirim pembantu terbanyak, tapi kita harus bisa naik kelas menjadi provinsi pengirim tenaga kerja formal yang banyak dan berkualitas,” katanya.
Tercatat jumlah penempatan CPMI asal NTT sejak Januari hingga Juli 2025 telah mencapai 1.087 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Agar pekerja migran tak jadi korban perdagangan orang

