NTT ekspor langsung rumput laut ke Argentina

id Rumput Laut

NTT ekspor langsung rumput laut ke Argentina

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgiyanto. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

Pemerintah Provinsi NTT mulai tahun ini akan mengekspor hasil rumput laut langsung ke Argentina dari Pelabuhan Tenau Kupang.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgiyanto mengatakan pemerintah provinsi mulai tahun ini akan mengekspor hasil rumput laut langsung ke Argentina dari Pelabuhan Tenau Kupang.

"Persiapan sudah kami lakukan bekerja sama dengan PT Rote Karaginan Nusantara dan PT Flobamor untuk ekspor langsung rumput laut dari Pelabuhan Tenau mulai tahun ini," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (22/3).

Menurutnya, ekspor langsung ini membuat pemasaran hasil rumput laut dari provinsi berbasiskan kepulauan ini lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan nilai jualnya.

Selama ini, lanjutnya, rantai pemasaran produk kelautan dan perikanan dari daerah ini untuk tujuan ekspor pada umumnya melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, sehingga membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang relatif lebih tinggi.

"Sedangkan ekspor langsung ini nanti kapal kontainer mampir sebentar di Surabaya dan langsung ke negara tujuan," kata Ganef menambahkan.

Ia menjelaskan, rumput laut yang diekspor akan dipasok dari produksi masyarakat yang diusahakan secara menyebar di Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Rote Ndao. 

Hasil rumput laut ini, lanjutnya, akan dikumpulkan oleh PT Flobamor dan disalurkan ke PT Rote Karaginan Nusantara (RKN), sebelum di ekspor.

Selanjutnya, PT RKN yang berhubungan dengan perusahaan kontainer untuk mengangkut rumput laut dari Pelabuhan Tenau ke negara tujuan yaitu Argentina.

Ganeg menambahkan, pihaknya telah berupaya memperkuat produksi rumput laut pada titik-titik usaha masyarakat dengan menyiapkan bantuan hibah berupa bibit maupun peralatan produksi.

"Kami sudah mendata basis-basis produksi rumput laut masyarakat, selain itu kami juga dorong untuk memasukkan proposal agar mendapatkan hibah dengan jumlah sesuai kemampuan produksinya," demikian Ganef Wurgiyanto.

Baca juga: DKP survei potensi rumput laut di lima klaster
Baca juga: NTT ekspor 75 ton rumput laut ke China