Apakah binatang purba Komodo perlu diawasi secara ketat?

id Komodo

Apakah binatang purba Komodo perlu diawasi secara ketat?

Seekor bayi Komodo yang diamankan oleh pihak Polda Jawa Timur ketika hendak dijual oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. (ANTARA FOTO/Dok Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT)

Abed menilai, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa otoritas terkait masih lemah dalam melakukan pengawasan terhadap kadal raksasa yang juga telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia itu.
Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengatakan satwa purba Komodo (varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo (TNK) harus diawasi secara ketat, karena telah ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia (New7 Wonders).

"Pengawasan terhadap satwa purba Komodo tidak bisa dilakukan secara biasa-biasa saja, tetapi perlu upaya super ketat karena ini satu-satunya satwa di dunia yang hanya ada di NTT," katanya kepada Antara di Kupang, Sabtu (30/3), menanggapi kasus pencurian bayi Komodo di TNK, sejak 2016 untuk diperdagangkan ke luar negeri seharga Rp500 juta/ekor.

Abed menilai, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa otoritas terkait masih lemah dalam melakukan pengawasan terhadap kadal raksasa yang juga telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia itu.

"Kami berharap aparat berwenang mengusut tuntas kasus ini sehingga Komodo yang sebelumnya sudah terlanjut dijual bisa dikembalikan ke habitat aslinya di TNK di wilayah ujung barat Pulau Flores," katanya.

Ia menjelaskan, sejumlah peristiwa miris juga sebelumnya terjadi di TNK seperti kebakaran hutan, pemancingan komodo, dan pembantaian rusa, sebagai bukti bahwa otoritas TNK tidak melakukan pengawasan secara ketat terhadap TNK tersebut.

"Jika perlu Pulau Komodo segera ditutup dulu untuk sementara waktu agar dibenahi kembali dari semua aspek sehingga tidak lagi muncul peristiwa miris seperti ini," katanya.

Pihaknya juga menyarankan agar perlu disiagakan polisi pariwisata di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat maupun di dalam kawasan TNK untuk mengamankan TNK dari gangguan para penyamun yang berkedok wisatawan.

"Namun bukan cuma penjagaan yang super ketat, tapi pemeliharaan Komodo harus betul-betul bagus agar icon pariwisata kita yang sudah mendunia ini tidak punah hanya karena lemahnya dalam pengawasan," demikian Abed Frans.

Baca juga: Beni Wahon: Komodo aset penting bagi Bangsa Indonesia
Baca juga: Asita NTT: Usut tuntas perdagangan bayi Komodo