Labuan Bajo (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo menyatakan angka kecelakaan kapal secara rasio di wilayah perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin menurun dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Rasio kecelakaan kapal di perairan Labuan Bajo setiap tahun menurun, hingga Agustus 2025 ini yang tercatat 0,022 persen yang artinya kurang dari tiga kapal yang alami kecelakaan setiap 100 ribu keberangkatan kapal," kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo, Selasa.
Ia menambahkan angka rasio kecelakaan kapal di perairan Labuan Bajo pada tahun 2021 sebesar 0,048, tahun 2022 sebesar 0,045 persen, tahun sebesar 0,036 persen dan tahun 2024 sebesar 0,028 persen.
Rasio kecelakaan kapal atau pelayaran dihitung dari jumlah keberangkatan kapal yang mendapatkan surat persetujuan berlayar (SPB) dibandingkan dengan total jumlah kecelakaan yang terjadi.

Penurunan rasio kecelakaan kapal, lanjut dia, tidak terlepas dari upaya pelatihan kepada awak kapal terkait keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam melakukan pelayaran.
"Kami sering melakukan training, latihan keselamatan dan patroli dari KSOP dan unsur maritim juga selalu mengimbau mereka," katanya.
Dalam sisi penanganan kedaruratan atau kecelakaan kapal, ia menjelaskan terdapat tim tanggap darurat yang terdiri dari unsur maritim dan Basarnas yang selalu siap melakukan penanganan.
Sebelumnya, tim tanggap darurat melakukan penanganan kebakaran kapal wisata yang dialami KM Tiga Jaya 01 di perairan Labuan Bajo pada Senin (29/9) malam.
Peristiwa kebakaran terjadi ketika seorang awak kapal melakukan pengisian bahan bakar pada mesin genset yang masih menyala, sehingga memicu adanya percikan api hingga terjadi kebakaran.
"Kebakaran itu bisa dipadamkan dalam tempo 15-20 menit ini, karena kita sering melakukan latihan-latihan kepada kru kapal, jadi kita dibantu dengan kapal-kapal lain dan tim tangkap darat dengan cepat bersama pemadaman api itu sehingga api tidak menjalar ke kapal-kapal lain," katanya.
Adapun dua anak buah kapal (ABK) KM Tiga Jaya 01 yang mengalami luka bakar ringan dan telah mendapatkan perawatan medis yakni Diki (22) dan Adriansyah (25). Sementara seorang ABK lainnya selamat tanpa luka.
"Kapal yang terbakar sudah diamankan oleh tim di lapangan, sehingga tidak mengganggu kapal-kapal lain dan sudah diikat di area mooring dengan aman," katanya.

