Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengatakan pihaknya optimistis bisa menghadirkan paket wisata baru untuk kawasan Observatorium Nasional di Pegunungan Timau, Kabupaten Kupang, Pulau Timor.
"Kawasan observatorium di Timau sangat bisa kita jual sebagai bagian paket wisata baru, khususnya wisata studi banding atau edu tours," katanya di Kupang, Jumat (17/5).
Kawasan pegunungan Timau di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, telah ditetapkan sebagai pusat pembangunan Observatorium Nasional terbesar di Asia Tenggara.
Pemerintah Kabupaten Kupang sendiri menargetkan setelah fasilitas Observatorium Nasional itu dibangun Pemerintah Pusat maka kawasan tersebut akan menjadi kawasan wisata ilmu pengetahuan dan teknologi tentang keantariksaan.
"Kami menetapkan kawasan Timau menjadi salah satu destinasi wisata unggulan daerah yang akan dikunjungi banyak wisatawan maupun peneliti untuk mempelajari dunia keantariksaan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kupang Pieter CH Sabaneno secara terpisah.
Baca juga: Kupang jadikan Observatorium sebagai obyek wisata
Abed Frans mengatakan, pihaknya gembira menyambut pembangunan Observatorium Nasional di pegunungan Timau karena semakin menambah destinasi wisata baru di Nusa Tenggara Timur.
Ia menambahkan, lokasi pembangunan Observatorium di kawasan pegunungan tersebut juga memungkinkan dipromosikan dengan paket wisata lainnya untuk destinasi adventure. "Sehingga nantinya ada paket wisata edu tour juga ada adventure yang bisa menjadi kombinasi yang bagus," tambahnya.
ASITA NTT berharap untuk ke depannya antara satu destinasi dengan destinasi wisata lainnya di Pulau Timor bisa dihubungkan dengan akses yang lebih cepat sehingga memudahkan mobilisasi wisatawan.
Baca juga: Generasi harus dipersiapkan hadapi pembangunan Observatorium terbesar di Asia
Baca juga: Gunung Timau jadi destinasi wisata IPTEK
ASITA NTT siap hadirkan paket wisata untuk Observatorium
"Kawasan observatorium di Timau sangat bisa kita jual sebagai bagian paket wisata baru, khususnya wisata studi banding atau edu tours," kata Abed Frans.