Kupang (ANTARA) - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk program Desa Mandiri Telur Ayam.
Program Desa Mandiri Telur Ayam ini bertujuan untuk mengatasi masalah kurang gizi atau kekerdilan (stunting) di wilayah itu, demikian pemandangan umum fraksi PDIP dalam rapat paripurna DPRD NTT, Selasa (11/6).
Rapat Paripurna ini dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi DPRD NTT atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi NTT Tahun Anggaran 2018.
Rapat ini dipimpin Wakil Ketua DPRD NTT, Gabriel Beri Binna didampingi Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno, Wakil Ketua Yunus Takandewa dan Alex Ofong.
Dalam pandangan umum itu, Fraksi PDIP DPRD NTT menyampaikan sedikitnya 15 pandangan fraksi dan dalam poin yang terakhir, Fraksi PDIP mendorong Pemprov untuk menginisiasikan Program Desa Mandiri Telur Ayam.
Upaya ini, menurut Fraksi PDIP DPRD NTT, untuk meningkatkan konsumsi protein per kapita serta mempercepat penyelesaian persoalan gizi buruk dan stunting.
Wakil Ketua DPRD NTT dari PDI Perjuangan, Yunus Takandewa mengatakan, program yang diusulkan oleh fraksi tersebut untuk mendukung penuntasan masalah stunting di NTT.
"Kami ajukan gagasan ini, tentu berkolerasi dengan peningkatan pendapatan petani di desa dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru," kata Yunus Takandewa.
Baca juga: Kemenangan PDIP di NTT cerminkan perjuangan ideologi partai
Baca juga: PDIP NTT Belum Tentukan Lembaga Survei
PDIP usul bentuk program desa mandiri telur ayam di NTT
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk program Desa Mandiri Telur Ayam.