Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, I Putu Sudayana mengatakan pihaknya membutuhkan tambahan kapal patroli dalam menangani bencana maupun kecelakaan laut.
I Putu Sudayana yang dihubungi Jumat (14/6), mengatakan Basarnas Maumere memiliki satu kapal patroli berukuran panjang 36 meter, namun kapal tersebut tidak bisa menembus gelombang laut dari empat meter seperti di perairan Flores.
"Laut Flores sangat luas dan pada saat terjadi cuaca ekstrem, kami kesulitan melakukan operasi SAR pada saat terjadi gelombang yang besar. Kami sangat butuh kapal patroli yang lebih besar lagi," tegas Sudayana.
Ia mengatakan kawasan perairan Pulau Flores dari Larantuka hingga Labuan Bajo serta Alor dan Lembata serta Adonara merupakan daerah rawan kecelakaan laut.
Dia menambahkan, apabila sudah memiliki kapal patroli yang lebih besar maka menjadi lebih cepat dalam melakukan pencarian dan pertolongan korban saat kecelakaan terjadi di laut.
Basarnas Maumere, kata dia, telah memberikan kajian kepada Basarnas Pusat tentang tingkat kerawanan kecelakaan di Pulau Flores terjadi di perairan Pulau Flores yang memiliki luas lebih dari daratan Pulau Flores.
"Mudah-mudahan kami bisa mendapat alokasi satu kapal patroli yang lebih besar seperti dimiliki Kantor Basarnas Kupang," katanya dan menjelaskan meskipun pihaknya memiliki keterbatasan fasilitas, operasi SAR tetap dilakukan dengan aman dan sukses.
Baca juga: 13 nelayan Flores Timur berhasil diselamatkan SAR di Laut Sawu
Baca juga: SAR Kupang evakuasi kru kapal Saldanha Bay yang sakit