75 Persen Soal USBN Disediakan Sekolah

id USBN

75 Persen Soal USBN Disediakan Sekolah

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Aloysius Min

"Untuk sisa 25 persen soalnya disediakan oleh pusat dan naskah itu sudah tersedia di dinas dan akan menjadi rujukan penyediaan naskah oleh sekolah," kata Aloysius Min.
Kupang (Antara NTT) - Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur Aloysius Min mengatakan sekolah diberikan kewenangan untuk menyediakan 75 persen bahan dan soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN) untuk tahun pelajaran 2017 ini.

"Untuk sisa 25 persen soalnya disediakan oleh pusat dan naskah itu sudah tersedia di dinas dan akan menjadi rujukan penyediaan naskah oleh sekolah," kata Alo Min di Kupang, Senin.

Menurut dia secara nasional, USBN tetap menjadi kewenangan sekolah penyelenggara termasuk penyediaan naskah soalnya, namun tetap akan didampingi oleh naskah soal yang disusun secara nasional dan berlaku secara nasional.

"Karena itulah persentasi kewenangan sekolah untuk penyusunan soal diberikan lebih bersar sebanyak 75 persen dan sisanya 25 persen disediakan secara nasional," katanya.

Dia mengatakan adanya soal yang disusun dan akan berlaku nasional dalam ujian sekolah nanti untuk tetap menjaga kualitas ujian sekolah yang berstandar nasional tersebut.

"Karena berbasis nasional makanya harus ada soal yang disusun dan berlaku secara nasional," kata dia.

Ini dimaksud untuk lebih memberikan komitmen bagi penyelenggaraan ujian sekolah yang berstandar nasional tersebut. "Kan namanya berstandar nasional sehingga soalnya harus juga ada yang berstandar itu (nasional)," kata dia.

Untuk 75 persen soal yang menjadi kewenangan sekolah, akan dilakukan tiap-tiap sekolah dengan panduan dan melalui rapat kerja musyawarah guru yang ada di daerah ini.

Hal ini untuk membuka ruang bagi pelaksanaan ujian sekolah itu agar benar-benar berstandar internasional. "Kita tidak mau lagi sekolah mendominasi yang pada akhirnya kita tidak bisa mengukur standar kompetensi para siswa," katanya.

Dengan ujian sekolah yang berstandar nasional ini, maka sekolah bisa lebih mudah memetakan kesiapan dan potensi para siswa, termasuk kesiapan para guru untuk pelaksanaan ujian tersebut.

Terhadap jadwal pelaksanaan ujian nasional (UN) Alo Min menyebut akan dilaksanakan pada 3-6 April 2017 untuk SMK. Dilanjutkan tingkat SMA pada 10-13 April 2017.

Sedangkan UN SMP baru akan dilaksanakan pada tanggal 2-4 dan 15 Mei 2017 untuk gelombang pertama. Dan tanggal 8-10 dan 16 Mei 2017 untuk gelombang kedua.

"Saya berharap semua SMA/SMK di NTT untuk tidak khawatir menghadapi UN dan USBN tahun ini. Karena kalau sudah siap mau ujian kapan saja pasti siap. Sehingga yang paling penting adalah menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya," katanya.

Untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun ajaran 2017 ini, akan diikuti 103 sekolah jenjang SMA dan SMK yang tersebar di provinsi berbasis kepulauan ini.

Dari 103 sekolah tersebut, untuk peserta UNBK tingkat SMK berjumlah 53 sekolah. Jumlah ini mengalami penurunan dari sebelumnya tercatat sebanyak 55 sekolah. Namun dalam perjalanan ada sekolah memandang belum siap melaksanakannya karena kekurangan sejumlah hal maka menyatakan mundur.

"Jadi ada dua SMK menyatakan mundur dan hingga kini masih tercatat 53 sekolah SMK yang siap UNBK," katanya.

Selanjutnya untuk tingkat SMA, sebelumnya terdata 53 sekolah, kemudian naik menjadi 55 sekolah. Dan untuk data terakhir saat ini tersisa 50 SMA yang siap selenggarakan UNBK.

Terhadap jumlah siswa peserta Ujian Nasional pada tahun ajaran 2017 ini, Alo Min mengatakan secara keseluruhan sementara berjumlah 74.372 siswa yang terbagi untuk tingkat SMA berjumlah 56.519 siswa dan SMK berjumlah 17.853 siswa.

"Ini masih merupakan daftar nominasi peserta sementara karena masih terus melakukan finalisasi pendataan dari semua sekolah," katanya.

Sementara untuk daftar nominasi sementara peserta UN tingkat SMP berjumlah 87.584 siswa dan tingkat SD berjumlah 108.904 siswa.