Rp4,7 miliar pembenahan jaringan air di Manggarai Barat

id Bupati Manggarai Barat

Rp4,7 miliar pembenahan jaringan air di Manggarai Barat

Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Duka (ANTARA/HO/Humas Setda Kabupaten Manggarai Barat)

“Bantuan Rp4,7 miliar dari Kementerian PUPR ini akan kami gunakan untuk pembenahan jaringan air minum di Kota Labuan Bajo dan instalasi di Kecamatan Lembor,” kata Agustinus Ch Dula.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mendapat bantuan dana sebesar Rp4,7 miliar dari Pemerintah Pusat untuk pembenahan jaringan air minum di daerah itu.

“Bantuan Rp4,7 miliar dari Kementerian PUPR ini akan kami gunakan untuk pembenahan jaringan air minum di Kota Labuan Bajo dan instalasi di Kecamatan Lembor,” kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu (8/9).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dukungan Pemerintah Pusat dalam mengatasi kesulitan air bersih yang menjadi persoalan utama di Kabupaten Manggarai Barat.

Bupati Agustinus menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Pusat untuk pembangunan di Manggarai Barat yang juga merupakan daerah wisata unggulan di Indonesia dengan memiliki destinasi Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Akibat kemarau, ribuan haktare sawah di Manggarai Barat gagal panen

Saat ini sejumlah kecamatan di kabupaten yang terletak di bagian paling barat Pulau Flores itu mengalami kesulitan air bersih akibat bencana kekeringan dalam musim kemarau.

"Karena itu pelan tapi pasti kita terus berupaya mengatasi masalah air bersih ini dengan dukungan bantuan dari Pusat juga," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, mengatakan sedikitnya sudah tiga kecamatan di daerah itu yang saat ini mengalami krisis air bersih di antaranya Boleng, Welak dan Komodo.

Terdapat sekitar 1.017 kepala keluarga yang menyebar di tiga kecamatan tersebut yang terpapar kekurangan air bersih.

Baca juga: Krisis air bersih landa 3 kecamatan di Manggarai Barat

“Kota Labuan Bajo juga mengalami krisis air bersih karena suplai air dari PDAM masih terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terpaksa membeli dari air tangki,” katanya ketika dihubungi Antara secara terpisah.

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah daerah tidak memiliki anggaran pengadaan air yang memadai untuk menangani krisis air bersih yang dialami warga setempat.

“Kami tidak memiliki anggaran untuk membantu suplai air karena keuangan daerah yang terbatas, sehingga warga secara mandiri mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhannya,” katanya.

Baca juga: 10 ton beras untuk petani Manggarai Barat yang gagal panen
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau sejumlah destinasi wisata di Manggarai Barat