15 penerbangan sepekan buka keterisolasian Sabu Raijua

id Dishub NTT,Kabupaten Sabu Raijua,Susi Air,Dimonim Air

15 penerbangan sepekan buka keterisolasian Sabu Raijua

Peresmian pembukaan rute perdana Dimonim Air rute Kupang-Sabu-Waigapu di Bandara El Tari Kupang, pada Jumat (7/2/2020). ANTARA/HO-Humas Bandara El Tari Kupang

Selama ini akses transportasi dari dan ke Sabu Raijua mengandalkan transportasi kapal laut sehingga sering kali terkendal di saat kondisi cuaca buruk.

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Isyak Nuka, mengemukakan saat ini sudah terdapat 15 kali layanan penerbangan dari dan menuju Kabupaten Sabu Raijua untuk membuka keterisolasian wilayah tersebut.

“Keterisolasian wilayah di Sabu Raijua sekarang sudah semakin terbuka dengan layanan transportasi udara sebanyak 15 kali penerbangan dalam sepekan dari maskapai Susi Air dan Dimonim Air,” katanya kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (8/2).

Dia menjelaskan, selama ini akses transportasi udara dari dan menuju Sabu Raijua hanya dilayani maskapai Susi Air yang melayani sembilan kali penerbangan dalam sepekan.

Layanan penerbangan ke wilayah kabupaten di bagian selatan NTT itu sudah bertambah hadirnya maskapai Dimonim Air yang resmi beroperasi pada Jumat (7/2) dengan layanan enam kali penerbangan dari dan ke Sabu Raijua.

Baca juga: Resmi terbang di NTT, ini rute dan harga tiket Dimonim Air

“Dengan demikian keterisolasian wilayah yang selama ini dirasakan pemerintah maupun masyarakat sudah bisa terjawab sekurang-kurangnya dari sisi moda transportasi udara,” katanya.

Isyak menjelaskan, selama ini akses transportasi dari dan ke Sabu Raijua mengandalkan transportasi kapal laut sehingga sering kali terkendal di saat kondisi cuaca buruk.

Sementara layanan penerbangan dari Susi Air memiliki kapasitas penumpang yang terbatas dengan jumlah 12 orang.

“Sehingga memang kehadiran Dimonim Air yang baru saja beroperasi ini menjadi kabar gembira bagi pemerintah dan masyarakat di sana,” katanya.

Isyak menjelaskan, di sisi lain, dengan akses penerbangan yang semakin terbuka akan mendorong pertumbuhan sektor lain seperti pariwisata di Sabu Raijua.

Paling tidak upaya pengembangan akses pariwisata dari pemerintah provinsi untuk program Ring Of Beauty sudah mulai terkoneksi, katanya.

“Konektivitas ke daerah-daerah wisata yang terpencil, daerah produksi sudah terjawab, “ katanya menambahkan, selain itu pihaknya juga sedang memproses rencana pembangunan bandara baru di Sabu Raijua.

Baca juga: Penerbangan perintis diharapkan dongkrak kunjungan wisatawan