Kupang (Antara NTT) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur menegaskan tetap berkomitmen menjaga empat pilar kebangsaan yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.
"MUI NTT berusaha secara terus menerus mengingatkan kepada ummat Islam tentang betapa pentingnya peranan umat untuk menjaga empat Pilar Kebangsaan karena itu sudah final diperjuangkan oleh `funding fathers` kita yang harusnya tidak boleh dikhianati," kata Ketua MUI NTT, Abdul Kadir Makarim kepada Antara di Kupang, Kamis.
Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan seputar strategi MUI NTT dalam memperkuat komitmen kebangsaan dan meningkatkan pemahaman mengenai empat pilar kebangsaan di kalangan ummat Muslim di daerah itu.
Menurut dia, selama bertahun-tahun, MUI NTT terus membangun solidaritas antarumat beragama untuk memperkuat komitmen dan menjaga persatuan dan kesautan diantara sesama anak bangsa, khususnya di NTT.
Sehubungan dengan perkembangan politik akhir-akhir ini, MUI NTT tetap mengharapkan agar seluruh rakyat bangsa ini senantiasa tetap menjaga kerukunan dan kedamaian di negara Indonesia tercinta ini.
Dalam konteks NTT, kata dia, Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan imbauan kepada umat Islam di NTT untuk tetap menjaga kerukunan hidup antarumat beragama di daerah ini.
Umat lslam di NTT, kata dia tetap mengikuti secara baik perkembangan informasi melalui media massa, elektronik dan media sosial terkait dinamika kebangsaan akhir-akhir ini dan tetap menjaga keharmonisan antarsesama umat beragama.
"Setelah mencermati situasi kebangsaan, baik secara nasional maupun regional terutama isu tentang Pilkada DKI, maka MUI NTT wajib menghimbau kepada umat Islam di NTT," tuturnya.
MUI NTT mengimbau melalui Ormas dan OKP Islam se-NTT, Majelis Taklim se-NTT, Ketua MUI kabupaten/kota, Imam dan Takmir Masjid se-NTT untuk tidak terpengaruh dengan dinamika kebangsaan saat ini.
MUI NTT tetap pada satu prinsip yakni seluruh rakyat bangsa ini harus senantiasa tetap menjaga kerukunan dan kedamaian di negara Indonesia tercinta ini dan NKRI adalah harga mati, tegas Abdul Kadir Makarim.