"Saya sangat geram dengan sikap Kepala SDI Raknamo John Tine yang tidak mau hadir menerima donatur dari Taiwan, Tzu Xing Foundation yang datang meresmikan perbaikan sekolah tersebut," kata Jerry Manafe di Oelamasi, Rabu (26/2).
Dia menyampaikan kekecewaannya itu setelah mengetahui Kepala SDI Raknamo John Tine tidak menghadiri acara penerimaan kunjungan Lembaga Amal dari Taiwan Tzu Xing Foundation selaku donatur didampingi fasilitator dari YAPPIKA-ActionAid dan Bengke APPeK untuk meresmikan bantuan perbaikan sekolah tersebut pada Senin (24/2).
Jerry Manafe mengatakan, telah menerima laporan terkait hal itu dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan, yang hadir mewakili pemerintah kabupaten dalam acara peresmian tersebut.
"Kalau kepala sekolah seperti itu tentu orientasinya hanya proyek sehingga tidak menghargai tamu dari lembaga amal yang membangun kembali SDI Raknamo tersebut. Dia (John Tine) tidak pantas jadi kepala sekolah," katanya menegaskan.
Dia mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan mendatangi SDI Raknamo terkait persoalan tersebut. "Peristiwa ini menjadi catatan untuk semua kepala sekolah di kabupaten setempat agar tahu berterima kasih terhadap suatu bantuan," ujarnya.
Jerry Manafe juga mengingatkan para kepala sekolah agar tidak menjadikan dana operasional sekolah untuk kepentingan pribadi atau berorientasi pada proyek terhadap setiap upaya pembangunan sekolah.
"Kepala sekolah harusnya bergandeng tangan dengan guru-guru, komite, dan orang tua murid sehingga ada pekerjaan pembangunan sekolah bisa mendapat hasil yang bagus," katanya.
Untuk diketahui, SDI Raknamo merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Kupang yang mendapat bantuan perbaikan dari Lembaga Amal asal Taiwan Tzu Xing Foundation, selain SDN Dendeng di Kecamatan Kupang Tengah, SDN Onitua di Kecamatan Kupang Barat, serta SDN Bimous di Kecamatan Amarasi Timur.
Bantuan yang diberikan berupa perbaikan dan pembangunan baru ruangan kelas, serta unit kesehatan sekolah dan toilet dengan total nilai lebih dari Rp1,5 miliar yang semuanya dikerjakan secara swakelola oleh pihak sekolah bersama masyarakat setempat.
