KM Hiu Macan Mulai Awasi Perairan NTT

id Hiu Macan

KM Hiu Macan Mulai Awasi Perairan NTT

KM Hiu Macan 003 dengan daya jelajah 10 knot hingga maksimal mencapai 12-13 knot itu mulai melakukan pengawasan di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur. (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kapal pengawas perikanan KM Hiu Macan 003 yang dikelola Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Kupang mulai beroperasi mengawasi wilayah perairan Nusa Tenggara Timur.
Kupang (Antara NTT) - Kapal pengawas perikanan KM Hiu Macan 003 yang dikelola Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Kupang mulai beroperasi mengawasi wilayah perairan Nusa Tenggara Timur.

"KM Hiu Macan 003 dengan daya jelajah 10 knot hingga maksimal mencapai 12-13 knot itu merupakan kapal pengawas dari Ditjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang disiagakan sejak awal Juni 2017 di Kupang untuk mendukung kerja pengawasan wilayah perairan di NTT," kata Kepala Stasiun PSDKP Kupang Mubarak, Senin.

Ketika dihubungi Antara Kupang, Mubarak mengatakan kerja pengawasan mulai dilakukan sejak 10 hari lalu untuk sejumlah titik wilayah perairan seperti bagian utara Pulau Timor hingga Kabupaten Flores Timur di Pulau Flores.

"Dari hasil operasi itu kita telah melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga kapal, hasilnya mereka memiliki dokumen lengkap dan sesuai fisik kapal sehingga dipersilahkan melanjutkan kegiatan," katanya.

Selain itu, katanya, kapal pengawas juga melakukan operasi rumpon ilegal sesuai laporan yang diterima dari nelayan dan dinas terkait setempat, namun tidak ditemukan pemasangan rumpon pada titik koordinat yang diberikan.

Demikian pula, lanjut Mubarak, kerja pengawasan juga dilakukan difokuskan terhadap aksi pengemboman ikan meskipun untuk sementara belum ditemukan pelaku pengeboman.

"Untuk penanganan aksi pengeboman ini kalau menggunakan armada besar maka keberhasilan sangat minim, untuk itu kami akan melakukan teknik lain dengan saran lain dan berbaur dengan pelaku," katanya.

Mubarak menjelaskan, informasi yang diperolehnya kegiatan pengeboman ikan masih marak di provinsi kepulauan itu tertutama di wilayah Sumba Barat, Flores Timur, dan Kupang.

"Untuk itu kami tetap melaksanakan penyelidikan dan pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)," katanya

Lebih lanjut, Mubarak memastikan terus memantau keamanan wilayah perairan baik dengan bantuan informasi dari dinas terkait maupun nelayan setempat, maupun melakukan pemantauan udara (air surveilance) menggunakan pesawat.

Selain itu, informasi juga didapatkan dari Vessel Monitoring System (VMS), sistem pemantauan yang terintegarasi di pusat pengendalaian Ditjen PSDKP.

"Memang untuk operasi kali ini cuaca tidak bagus sehingga di laut kapal-kapal sepih namun selanjutnya kerja pengawasan terus kita intensifkan," katanya.

Ia mengatakan, akan mengusahakan operasi patroli dengan kapal pengawas tersebut dapat dilakukan setiap bulan secara terjadwal yang menjangkau semua wilayah perairan di NTT.