Pengawasan Kapal Asing Terkendala Cuaca

id Hiu Macan

Pengawasan Kapal Asing Terkendala Cuaca

KM Hiu Macan 03 gagal melakukan manuver di wilayah perairan NTT untuk menghalau masuknya kapal-kapal asing dari Timor Leste akibat cuaca buruk. (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang mengalami kesulitan mengawasi masuknya kapal-kapal asing dari Timor Leste ke wilayah perairan NTT, karena terkendala cuaca buruk.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang Mubarak mengatakan pihaknya mengalami kesulitan mengawasi masuknya kapal-kapal asing dari Timor Leste ke wilayah perairan Nusa Tenggara Timur, karena terkendala cuaca buruk.

"Kemarin kami mendapat informasi bahwa ada kapal berbendera Timor Leste yang melaut ke wilayah perairan NTT dan kami sudah coba ke sana dengan kapal pengawas tapi mentok juga karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan," kata Mubarak di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan informasi tersebut dilaporkan nelayan lokal langsung ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi dan diteruskan ke Dirjen PSDKP Pusat untuk selanjutnya ditindaklanjuti PSDKP Kupang.

PSDKP Kupang, lanjutnya, mencoba mengerahkan Kapal Pengawas KM Hiu Macan 003 untuk memantau langsung di perairan sebelah utara Pulau Timor namun dihadang gelombang tinggi dan angin kencang.

"Kondisi itu membuat kapal pengawas kami terpaksa kembali karena gelombang di laut bisa mencapai tiga hingga empat meter," katanya.

Namun Mubarak memastikan akan terus melakukan pemantauan kondisi cuaca sehingga ketika sudah membaik maka kapal pengawas langsung melakukan pemeriksaan di lokasi yang dilaporkan.

Lebih lanjut, ia mengatakan laporan kapal pengawas menunjukkan bahwa saat ini kondisi kapal-kapal nelayan yang melaut di perairan NTT sepih sehingga kemungkinan lebih banyak melaut di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

"Mungkin ramainya itu di ZEE dan kami juga sudah coba kerahkan kapal pengawas ke sana tapi memang agak susah karena gelombang lumayan tinggi," katanya.

"Kita pastikan setelah cuaca membaik maka kapal pengawas ini akan beroperasi seperti biasa untuk mengawasi wilayah ZEE maupun perbatasan negara dengan Timor Leste," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang, memprakirakan gelombang setinggi 3,5-4 meter terjadi di perairan NTT mulai 25 Juli 2017.

"Potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTT bagian selatan hingga barat akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," kata prakirawan dari BMKG El Tari Kupang, Ni Putu Nonik Prianti di Kupang.

BMKG mencatat tinggi gelombang 2-3 meter terjadi di perairan Utara Flores, Selat Ombai, Selat Alor, Selat Wetar, Selat Sape, Selat Sumba bagian barat, Laut Timor Selatan Nusa Tenggara Timur dan perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote.

Tinggi gelombang yang terjadi saat ini bisa saja mencapai dua kali melebihi prediksi BMKG sehingga perlu diwaspadai, kata Putu Nonik.