Pembangunan Bendungan Raknamo Capai 91,39 Persen

id reknamo

 Pembangunan Bendungan Raknamo Capai 91,39 Persen

PEMBANGUNAN BENDUNGAN RAKNAMO Sejumlah pekerja melakukan pekerjaan pembangunan bendungan Raknamo di Desa Raknamo Kabupaten Kupang, NTT. (Dok)

"Saat ini pembangunan bendungannya terus mengalami progres yang positif artinya bahwa terjadi percepatan pembangunan bendungan tersebut dari rencana awal hanya 42,17 persen sampai dengan Juli ini menjadi 91,39 persen. Jadi kita punya defiasi fisik it

Kupang,  (Antara NTT) - Progres pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, sudah mencapai 91,39 persen, kata Kepala Teknik Pembangunan Bendungan Raknamo dari PT Waskita Karya Agasi Yudho Bestolova, Selasa, (18/7)


"Saat ini pembangunan bendungannya terus mengalami progres yang positif artinya bahwa terjadi percepatan pembangunan bendungan tersebut dari rencana awal hanya 42,17 persen sampai dengan Juli ini menjadi 91,39 persen. Jadi kita punya defiasi fisik itu mencapai 50 persen," katanya saat ditemui di Kupang.


Hal ini disampaikannya berkaitan dengan progres dari pembangunan bendungan Raknamo yang menurut rencana akan diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada Desember 2017.


"Kita targetkan pada September nanti pembangunan fisiknya sudah selesai semuanya, dengan catatan bahwa tidak ada kejadian-kejadian yang tidak terduga yang dapat mengganggu pembangunan bendungan tersebut," ujarnya.


Hingga saat ini, menurut dia, tidak terlalu banyak kendala yang dihadapi saat dilakukannya pembangunan bendungan Raknamo tersebut. Namun terdapat penambahan pembangunan sehingga pada Mei dijelaskan telah mencapai 92.59 persen pada dan Juni ada penambahan pembangunan sehingga berkurang menjadi 91.39 persen.


Ia mengaku terjadinya percepatan pembangunan bendungan itu diakibatkan beberapa faktor seperti cuaca serta alam yang selalu bersahabat saat dilaksanakannya pembangunan itu.


Hingga saat ini pembangunan bangunan pelimpah menurutnya telah selesai dibangun, jalan akses masuk ke kawasan bendungan telah selesai, pekerjaan main dam atau bendungan utama lanjutnya masih tersisa batu permukaan paling luar bendungan utama yang berada di daerah hilir bendungan, sementara untuk hulunya sudah dinyatakan selesai 100 persen.


Kemudian juga jalan lingkar bendungan lanjut Agasi saat ini tengah dalam pengerjaan dan dari panjang delapan kilometer saat ini masih dalam pengerjaan sepenjang tiga kilometer. "Sisanya nanti tinggal persiapan untuk pengisian saja. Dan kita berharap September nanti bisa selesai," tuturnya.


Namun penggunaan bendungan untuk proses pengisian air sendiri, kata Agasi, harus dilakukan setelah ada ijin dari pihak kementerian, karena ranahnya waskita hanya sebatas pada pembangunan bendungan itu sendiri.


Tetapi, menurut Agasi, mulai dari saat ini pihaknya sudah menyusun dokumen-dokumen untuk penggunaan bendungan untuk pengisian. "Kita targetkan juga mudah-mudahan sertifikat pengisian itu bisa didapatkan, sehingga tahun ini juga sudah bisa dilakukan proses pengisian saat musim hujan nanti," katanya menambahkan.


Bendungan Raknamo di Desa Raknamo merupakan salah satu bendungan dari tujuh bendungan yang menjadi konsen dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengatasi masalah air baku di NTT.


Bendungan dengan luas 147 hektare yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2014 ini menghabiskan dana sebesar Rp760 miliar. Kapasitas daya tampungnya sendiri mencapai 14,09 juta meter kubik.