KKP siap bantu satu unit excavator bagi nelayan NTT

id Menteri, NTT, Kota Kupang

KKP siap bantu satu unit excavator bagi nelayan NTT

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) didampingi gubernur NTT Viktor B Laiskodat (kiri) mendengarkan keluhan dari nelayan seputar kendala yang dihadapi saat melaut untuk menangkap ikan di desa Oli'o, Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT Sabtu (29/8/2020). Menteri KKP menilai bahwa potensi kelautan dan perikanan di NTT sangat berlimpah, namun sayang tidak dimanfaatkan dengan baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat.ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Soal traktor tadi yang diminta nanti akan langsung dikirim dengan ukuran 200 PC yang nilainya bisa mencapai Rp1,5 miliar

Kupang (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjanjikan satu unit excavator senilai Rp1,5 miliar bagi para nelayan budidaya udang di desa Oli'o, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Soal traktor tadi yang diminta nanti akan langsung dikirim dengan ukuran 200 PC yang nilainya bisa mencapai Rp1,5 miliar," katanya saat berdialog dengan puluhan nelayan di desa Oli'o kabupaten Kupang, Sabtu, (29/8).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan keluhan dari nelayan di desa itu yang mengaku kesulitan mengolah lahan seluas kurang lebih satu hektare untuk pembudidayaan udang di desa tersebut untuk kemudian dikelolah di UD Barakah agar bisa diekspor.

Baca juga: Menteri KKP panen 804 ikan nila di Kupang

Menteri Ehdy kemudian memerintahkan Plt Dirjen Perikanan Tangkap dari KKP Muhammad Zaini untuk segera merealisasikan permintaan dari para nelayan tersebut sehingga proses pembuatan tambak udangnya bisa segera terealisasi.

"Yang bisa dibantu secepatnya dalam waktu dekat atau beberapa hari ke depan ini adalah excavator. Nanti akan langsung dikirim kesini sehingga bisa membuat tambak udang," tutur dia.

Ia berharap agar UD Barakah yang merupakan satu-satunya pabrik pengolahan udang tidak hanya memproduksi untuk restoran dan hotel-hotel di Kupang dan sekitarnya saja, tetapi harus sampai dengan ekspor ke negara tetangga seperti Timor Leste dan Australia.

Oleh karena itu kata dia akan membantu juga "cold storage" atau ruangan pendingin dengan kapasitas bisa menampung ratusan ton udang, sebab saat ini hanya mampu delapan ton udang saja.

"Untuk cold storage mungkin kisa bisa bantu untuk 100 sampai 200 ton dulu baru sisanya bertahap. Tetapi juga kita juga akan bantu dengan gensetnya agar cold storage-nya bisa tetap menyala 24 jam," tutur dia.

Baca juga: Menteri KKP: NTT kaya akan potensi kelautan dan perikanan

Ia pun memuji masyarakat khususnya nelayan di desa tersebut dan juga UD Barakah yang selama masa pandemi COVID-19 ini mampu memanfaatkan potensi alam untuk kemudian bisa menghasilkan uang dari pembibitan dan penangkapan udang.

Menurut Edhy udang itu dicari hingga seluruh dunia, oleh karena itu jika produksinya bagus, maka ia yakin udang di daratan Timor bisa diekspor ke berbagai negara sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di desa itu.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Edhy juga menjanjikan memberikan kapal bagi nelayan yang dilengkapi dengan peralatan tangkap serta peta pembaca ikan sehingga bisa digunakan oleh nelayan di daerah itu.

Baca juga: KKP bantu Rp3,48 miliar perkuat sektor kelautan NTT

"Saya minta nanti teman-teman dari kabupaten mendatanya, berapa nelayan yang mendapatkan bantuan itu," tutur dia.